Pengusaha apresiasi keputusan Jokowi impor daging kerbau asal India
"Pada waktu daging kerbau India masuk pasti Australia juga ikut menurunkan harga."
Ketua Umum Asosiasi Pengolahan Daging Indonesia (National Meat Processor Association/NAMPA), Ishana Mahisa mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo dalam mengimpor daging dari India. Menurutnya, hal ini bisa menekan harga daging impor di Indonesia.
Menurutnya, India mengekspor daging kerbau dan bukan daging sapi. Kemudian, daging dari India juga tanpa tulang serta harganya lebih murah dan bisa membuat eksportir negara lain ikut menurunkan harga.
-
Kenapa Jambal Roti harganya lebih mahal dari daging sapi? Mahalnya harga ikan asin Jambal Roti ini juga terkait proses pengasinannya yang terbilang lama, dan rasanya yang lezat dengan tingginya peminat.
-
Apa yang menjadi ciri khas bumbu krengsengan daging sapi? Seperti disebutkan di atas, bumbu krengsengan daging yang menjadi ciri khas pada hidangan ini adalah penggunaan petis udang.
-
Apa keunggulan pasir kucing wangi yang dijual dengan harga terjangkau? Cub n Kit Scented Cat Litter menawarkan pasir kucing wangi dengan kualitas premium dan harga terjangkau.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa perbedaan utama antara daging sapi dan daging kambing? Kedua jenis daging ini menawarkan berbagai keunggulan nutrisi yang unik, serta perbedaan dalam hal kandungan lemak, tekstur, dan aroma.
-
Kapan bakso sapi dianggap matang? Didihkan kembali hingga bakso mengambang dan matang.
"Daging India murah, yang untuk industri saja USD 3,2 atau Rp 40 ribu per kilogram. Daging Australia itu sekitar Rp 57 ribu. Ini solusi presiden tepat. Karena pada waktu daging kerbau India masuk pasti Australia juga ikut menurunkan harga," kata Ishana di kantor HIPMI, Jakarta, Rabu (24/2).
Ishana menyebut, impor daging kerbau dari India tidak jadi masalah, mengingat masyarakat Indonesia juga mengonsumsi daging kerbau. Bahkan, untuk dijadikan produk olahan, daging kerbau akan lebih enak karena jumlah lemaknya lebih sedikit dari daging sapi.
"Jadi industri pengolahan daging dapat impor dari India kita juga harus impor dari Australia untuk impor lemak. Karena untuk membuat sosis kita memerlukan imulsi salah satunya dari lemak. Kalau tidak ada lemak ya tidak bisa," imbuhnya.
Dengan adanya impor daging murah, Ishana yakin produksi olahan daging akan meningkat dan industri pengolahan daging juga akan meluas.
Baca juga:
Pengusaha sebut sapi asal NTT belum siap potong diangkut ke Jakarta
Asosiasi ingatkan pemerintah hati-hati produk daging olahan impor
Mentan: Harga pangan stabil, konsumen senyum produsen teriak
Mentan sebut sudah 3 kali kapal sapi dari NTT ke Jawa penuh muatan
Tekan harga, Kementan janji rutin gelar operasi pasar daging sapi