Pengusaha beberkan segudang tantangan memajukan industri agro dalam negeri
"Bukan hal yang mudah untuk membangun industri agro yang berkelanjutan. Perlu modal yang besar untuk mampu menyediakan sarana pengolahan bahan mentah dari produk pertanian, terutama komoditas unggulan."
Wakil Ketua Kadin Bidang Perindustrian, Johnny Darmawan membeberkan tantangan dalam pengembangan industri agro. Salah satunya adalah masalah ketersediaan bahan baku.
Tak hanya itu. Tingginya tingkat ekspor komoditi, menurut dia juga memberikan tantangan tersendiri bagi upaya peningkatan kinerja industri agro dalam negeri.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa itu kecap? Kecap adalah jenis saus berbahan kedelai yang banyak digunakan pada masakan Asia.
-
Apa alasan KWI menolak izin kelola tambang? Karena itu, KWI sepertinya tidak berminat untuk mengambil tawaran tersebut," kata Marthen, melalui keterangan tertulis, dikutip Senin (10/6).
-
Apa yang khas dari Kain Tapis? Ciri khas dari kain ini adalah motifnya yang mengandung unsur alam, manusia, flora dan fauna.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kenapa dasawisma dianggap penting? Sehingga bisa disebut jika dasawisma merupakan mitra dari pemerintah untuk membangun keluarga yang sejahtera dan berkualitas.
"Bukan hal yang mudah untuk membangun industri agro yang berkelanjutan. Perlu modal yang besar untuk mampu menyediakan sarana pengolahan bahan mentah dari produk pertanian, terutama komoditas unggulan," ungkapnya di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (15/2).
Beberapa tantangan lain yang dihadapi industri berbasis agro adalah seperti kurang tersedianya bahan baku yang cukup dan berkelanjutan, lemahnya keterkaitan struktural industri hulu dan hilir, dan konsistensi, implementasi serta sinergitas kebijakan antar Iembaga baik di pusat maupun di daerah yang berkaitan dengan iklim investasi industri agro.
"Lemahnya sumber daya manusia, kurangnya fasilitas permodalan, kemampuan teknologi, pengembangan inovasi, teknologi proses, dan produk baru yang relatif belum maksimal," kata dia.
Tak berhenti di situ, tantangan lain adalah masih terbatasnya infrastruktur pendukung pengembangan industri agro (sistem logistik yang belum efisien dan efektif), kualitas produksi dan prosesing yang belum mampu bersaing, serta kurangnya perhatian terhadap penelitian dan pengembangan.
Johnny pun menambahkan, pembangunan industri pertanian juga harus dibarengi dengan pembangunan sektor lain seperti alat mesin pertanian, transportasi untuk bisa saling mendukung dan bekerja lebih optimal.
Baca juga:
Deretan permintaan pengusaha kepada pemerintah dalam majukan industri agro
Ekspor CPO lesu, target pungutan kelapa sawit hanya Rp 11 T di 2018
Italia dukung minyak sawit RI masuk Eropa, ini keistimewaan CPO Indonesia
Jadi kebun sawit, luas hutan Taman Nasional Kutai menyusut 6.500 hektare
Genjot produksi kelapa sawit, BPDPKS gelar Pekan Riset Sawit Indonesia 2018