Pengusaha sebut industri mamin tahun ini penuh tantangan global
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memperkirakan pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 8,2 hingga 8,5 persen di tahun ini. Angka tersebut masih sama dengan target pertumbuhan tahun lalu. Pertumbuhan tahun ini lebih banyak tantangan yang akan dihadapi industri makanan dan minuman.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memperkirakan pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 8,2 hingga 8,5 persen di tahun ini. Angka tersebut masih sama dengan target pertumbuhan tahun lalu.
Ketua GAPMMI Adhi Lukman mengatakan pertumbuhan tahun ini lebih banyak tantangan yang akan dihadapi industri makanan dan minuman. Sebab, pertumbuhan ekonomi global masih belum pulih.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
"2017 tetap bagus, saya optimis pertumbuhannya. Cuman masalahnya gempuran global makin kencang. Otomatis perusahaan-perusahaan makin menyiapkan strategi karena keuntungan perusahaan makin lama, makin kecil. Ini yang kurang sehat sebenarnya. untuk keberlanjutan industri, keuntungan kan mestinya wajar supaya ada investasi baru, bangunan baru. Ini perjuangan kita," kata Adhi di Gedung Kemendag, Jakarta, Senin (9/1).
Selain itu, kata Adhi, kekalahan Indonesia dari Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO membuat Indonesia kesulitan untuk menentukan kebijakan untuk perdagangan luar negeri. Hal ini juga memberatkan seluruh industri di Indonesia.
"Setelah kalah dengan Selandia Baru dan AS, kita akan menghadapi gugatan Brasil. Makanya perdagangan dan peraturan harus dikaji benar-bener, enggak bisa membuat kebijakan yang sempit," jelasnya.
"Lalu, pertimbangkan perdagangan global itu dengan kedaulatan pangan. Bisa dibilang saat ini kita menaburkan impor, tapi ini akan menjadi bumerang ke daya saing kita. Negara-negara lain sudah menerapkan bahwa bahan baku dari global. ini jadi tantangan ke depan," sambungnya.
Adhi juga menegaskan banyaknya tantangan global di tahun ini akan sedikit mempengaruhi keuntungan industri makanan dan minuman di Indonesia. "Variatif dari tiap perusahaan. Saya enggak bisa bilang berapa sampai berapa. Cuma makin banyak pengusaha kita yang bilang makin turun marginnya. Rata-rata mamin tuh rendah di bawah 10 persen keuntungannya. Kita kan kebingungan boleh impor atau enggak boleh impor. Lalu, kita lagi bahas susu, daging impor atau enggak. Dan gempuran kebijakan dari asing makin mempengaruhi dalam negeri," pungkasnya.
Baca juga:
Pemerintah dorong peternak tingkatan produksi susu nasional
Kenaikan biaya urus SIM dan STNK tak pengaruhi industri otomotif
Imbas demo, Industri Ritel di Jakarta Pusat menurun 30 persen
Pengusaha optimis industri ritel 2016 tumbuh 10 persen
Tren berubah, revisi PP telekomunikasi tak bisa dihindari
Menperin optimis industri dalam negeri tumbuh meroket di 2017
Kontribusi sektor industri terhadap PDB capai 17,82 persen