Pengusaha Sebut Kendaraan Listrik Masih Berpotensi Cemari Lingkungan
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri, Johnny Darmawan mengatakan, baterai kendaraan listrik secara fungsi harus diganti tiap 10 tahun. Baterai yang daya isinya habis kemudian akan menumpuk sebagai limbah seiring maraknya penggunaan kendaraan listrik.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai bahwa program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) yang disinyalir lebih ramah lingkungan ternyata masih berpotensi terhadap penumpukan limbah.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri, Johnny Darmawan mengatakan, baterai kendaraan listrik secara fungsi harus diganti tiap 10 tahun. Baterai yang daya isinya habis kemudian akan menumpuk sebagai limbah seiring maraknya penggunaan kendaraan listrik.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Apa yang memengaruhi jarak tempuh mobil listrik? Menurut informasi resmi dari Hyundai Gowa, ada beberapa faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik. Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan berkendara, penggunaan daya tambahan, kondisi saat berkendara, serta status energi pada baterai.
-
Kenapa mobil pick up tertimpa tiang listrik? “Karena tidak ketahan, pohon tersebut malah roboh menimpa kabel dan tiang tadi. Total ada dua tiang listrik dan satu tiang telepon,” tambah Dede Suprapto
-
Dimana Wuling merakit mobil listrik di Indonesia? Indonesia sudah memasuki era mobil listrik sejak merek otomotif Wuling dan Hyundai memutuskan merakit model BEV di pabrik mereka di Cikarang, Jawa Barat, pada 2021/2022.
-
Apa yang memengaruhi penggunaan energi mobil listrik? Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi konsumsi energi mobil listrik yang perlu dipahami agar jangkauan dan kinerjanya dapat dioptimalkan.
Oleh karenanya, perlu dibuat suatu ekosistem khusus untuk dapat mendaur ulang baterai bekas tersebut.
"Masalah ekosistem, ada tidak yang nanti mau nampung mobil bekasnya? Yang penting juga, baterai kan 10 tahun habis, itu harus ganti. Baterai kan limbah tidak bisa dibuang, dipendam jadi mesti ada recycle," ungkapnya di Jakarta, Selasa (26/11).
Pengisian Waktu Butuh Lama
Selain itu, dia juga menganggap pengisian daya kendaraan listrik yang membutuhkan waktu lama. Di sisi lain, daya tahan baterai juga tergantung pada kondisi jalan yang dilalui dan cuaca.
Johnny juga menyoroti harga listrik untuk mengisi baterai yang tergolong mahal. Hal tersebut tentunya akan memberatkan masyarakat untuk dapat beralih dari kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik.
"Kalau dihitung per kWh itu mahal. Memang sekarang sudah ada yang berhasil (tekan harga), tapi berapa? Yang masuk breakeven 2030 itu yang baru masuk skala ekonominya itu idealnya USD 50," tukas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)