Pengusaha Transportasi Girang Bisnis Kembali Ramai Berkat Mudik Tak Lagi Dilarang
Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi DKI Jakarta menyambut baik keputusan pemerintah untuk tidak melarang perayaan mudik Lebaran 2021. Sebagaimana diungkapkan Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi.
Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi DKI Jakarta menyambut baik keputusan pemerintah untuk tidak melarang perayaan mudik Lebaran 2021. Sebagaimana diungkapkan Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi.
"Organda memahami dan mendukung keputusan Menhub terkait (membolehkan) mudik," ungkap Ketua Umum Organda Provinsi DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (17/3).
-
Kapan biasanya orang-orang mudik? Mudik merupakan tradisi pulang kampung yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Hari Lebaran.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Kenapa orang Indonesia melakukan mudik? Momentum Lebaran dipandang baik untuk merajut silaturrahim dengan sanak saudara membuat tradisi mudik awet hingga kini.
-
Kenapa Gunawan tertinggal rombongan saat mudik? Gunawan (55) itu hendak mudik ke Tangerang dari Ciamis bersama keluarganya menggunakan mobil. Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Kapan Omar melamar Anggika? Omar Armandiego Soeharto dan Anggika Bolsterli membagikan momen yang sangat ditunggu-tunggu pada Minggu (03/12/2023) melalui akun Instagram pribadi mereka, @omararmandiego dan @anggikabolsterli.
-
Kenapa Gudeg Manggar jadi langka? Karena Gudeg Nangka semakin menjamur, Gudeg Manggar menjadi makanan langka.
Bos Organda DKI ini bilang, dengan kembali diperbolehkannya ritual mudik Lebaran tahun ini akan menjadi nafas baru bagi bisnis angkutan umum. Mengingat harapan untuk memperbaiki tingkat okupansi penumpang kian terbuka lebar dari aktivitas masyarakat untuk pulang kampung.
"Karena kan kondisi ekonomi kita sudah sangat terpuruk. Jadi, diharapkan pergerakan masyarakat melakukan mudik dapat menjadi semacam nafas baru untuk kenaikan penumpang," bebernya.
Kendati demikian, dia meminta kepada seluruh pemangku kepentingan terkait untuk tidak abai dalam penerapan protokol kesehatan di berbagai moda angkutan umum. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah penularan virus Covid-19 di antara pemudik.
"Prokes dijalankan juga kan untuk tetap menghidupkan pergerakan ekonomi, untuk kemudian membantu pergerakan ekonomi di daerah-daerah," ucap dia menekankan.
Pemerintah Tak Larang Mudik Tahun ini
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemerintah tidak akan melarang masyarakat untuk mudik tahun ini, meski pandemi Covid-19 masih melanda tanah air. Namun demikian, pihaknya akan menyiapkan pelaksanaan mudik yang lebih ketat dan memfokuskan tracing terhadap mereka yang hendak bepergian.
"Untuk mudik 2021, pada prinsipnya pemerintah melalui Kemenhub tidak melarang. Kami akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas (Covid-19) bahwa mekanisme mudik itu kita atur bersama dengan pengetatan dan tracing terhadap mereka yang mudik," ujar Menhub dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Selasa (16/3).
Menhub melanjutkan, menjelang mudik, dipastikan jumlah angkutan yang melintas mengalami lonjakan. Khusus untuk tahun ini, ada beberapa faktor yang mendasari prediksi tersebut.
Seperti, hadirnya vaksin yang meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk bepergian. Kemudian, tes GeNose yang dipasang di stasiun kereta api dengan harga murah juga membuat masyarakat ingin melakukan perjalanan jauh.
Selain itu, relaksasi pajak PPnBm 0 persen juga turut meningkatkan minat masyarakat untuk membeli mobil. "Oleh karena itu protokol kesehatan harus terus ditegakkan. Kita juga antisipasi terhadap bencana alam dan kondisi cuaca," ujar Menhub.
(mdk/bim)