Malam Menegangkan Konvoi Mobil dan Motor Geruduk Gedung Kejagung Sambil ‘Geber-Geber’
Rombongan konvoi dengan belasan kendaraan itu, melintas sebanyak tiga kali pada malam itu.
Rombongan konvoi dengan belasan kendaraan itu, melintas sebanyak tiga kali pada malam itu.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
Malam Menegangkan Konvoi Mobil dan Motor Geruduk Gedung Kejagung Sambil ‘Geber-Geber’
Video viral aksi konvoi personil Brigade Mobil (Brimob) Polri memakai sepeda motor trail dan mobil menggeruduk Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ternyata benar.
Fakta itu didapat merdeka.com, saat bertemu dengan salah satu pedagang di Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dia menceritakan dengan detail terkait kejadian yang terjadi pada Senin (20/5) malam.
“Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,” ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
Rombongan konvoi dengan belasan kendaraan itu, melintas sebanyak tiga kali pada malam itu. Awalnya dia sempat tidak curiga, namun ketika rombongan itu kembali untuk ketiga kalinya barulah kecurigaan muncul.
“Kira-kira 8 sampai 9 ada lah malah lebih kayanya. Ada mobilnya juga sih. Kalau enggak salah waktu itu ada yang geber-geber di depan pintu. Kalau enggak salah denger,” ucapnya.
“Tadinya sih nggak (curiga), cuma pas di sini geber-geber, pasti ada kasus yang agak sensitif,” tambahnya.
Setelah kejadian itu, si pedagang yang sempat curiga dengan kondisi tersebut pun mengakui kalau beberapa kali Gedung Kejagung turut terparkir kendaraan Polisi Militer (PM) TNI.
Kondisi itu nampak tidaklah wajar, karena dirinya yang sudah cukup lama berjualan di sekitaran pintu masuk Gedung Kejagung tidak pernah melihat kendaraan PM TNI berjaga di depan.
“Iya. Pokoknya setelah berapa kali, di sini dijagain PM terus. Sebelumnya enggak, terus PM juga sempet muter,” sebutnya.
Sementara dari dokumentasi yang didapat, kalau rombongan konvoi nampak dilakukan oleh personel Brimob lengkap dengan kendaraan taktis motor dan mobil.
Mereka sambil menyalakan sirine, tepat berhenti di gerbang belakang Gedung Kejagung. Seperti memberikan sebuah tanda hendak masuk ke Gedung namun gerbangnya tetap tertutup.
Akibat Penguntit
Sebelumnya diduga kalau kejadian rombongan konvoi itu diduga akibat penguntitan yang dilakukan anggota Densus 88 Antiteror Polri terhadap Jampdusus Febrie Adriansyah.
Meski begitu, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari kedua lembaga penegak hukum tersebut. Bahkan, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana mengaku belum mendapat informasi hal itu.
"Saya belum dapat info juga dari Pak Jampidsus. Sampai saat ini saya belum dapat info apapun tentang itu," kata saat dihubungi, Sabtu (25/5).
Untuk itu, dia tak mau berkomentar banyak soal dugaan Jampidsus dikuntit anggota Densus 88. Namun, Ketut menyebut kondisi Febrie saat ini aman.
"(Jampidsus) enggak apa-apa. Saya belum dapat info apa-apa dari beliau," jelas Ketut.
Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.