Penjaminan KUR Askrindo Capai Rp20,69 Triliun Hingga Februari 2021
Dalam masa dua bulan pertama tahun ini, asuransi milik BUMN ini telah memberikan penjaminan kredit mencapai Rp20,69 triliun, atau naik sekitar 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dengan total jumlah debitur mencapai 553.537 UMKM dan jumlah tenaga kerja yang diserap mencapai 827.649 orang.
PT Asuransi Kredit Indonesia tetap menjalankan tugasnya untuk menjamin kredit, terutama kredit untuk usaha kecil atau yang lebih dikenal dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) demi menjaga kelangsungan usaha mikro dan kecil di masa pandemi Virus Corona. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Dalam masa dua bulan pertama tahun ini, asuransi milik BUMN ini telah memberikan penjaminan kredit mencapai Rp20,69 triliun, atau naik sekitar 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dengan total jumlah debitur mencapai 553.537 UMKM dan jumlah tenaga kerja yang diserap mencapai 827.649 orang.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
-
Apa yang ditawarkan oleh DPLK BRI kepada UMKM? DPLK BRI Ajak UMKM Persiapkan Dana Pensiun BRI dengan menyelenggarakan kelas edukasi “UMKM Pun Bisa Punya Pensiun” dalam pojok investasi di acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI di Pandaan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Keberadaan stimulus pemerintah dalam rangka menghadapi dampak Covid-19, terhadap perekonomian melalui peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), telah membantu Askrindo untuk bisa menjaga rasio tingkat penjaminan atau yang lebih dikenal dengan ratio Non Performing Guarantee (NPG) dilevel yang sehat yakni sebesar 0,7 persen. Hal ini memperlihatkan kemampuan UMKM untuk membayar kewajibannya tetap berjalan dengan baik.
"Tantangan kedepan bagi kami menjaga rasio NPG dilevel yang sehat bila nanti peraturan OJK tersebut sudah dicabut," ujar Direktur Utama PT Askrindo Dedi Sunardi dalam keterangan pers, Jakarta, Rabu (17/3).
Dedi melanjutkan, Askrindo akan meningkatkan likuiditas perusahaan antara lain dengan menaikkan cadangan imbal jasa penjaminan (IJP), cadangan klaim dan reasuransi. Di samping upaya tersebut PT Askrindo akan meningkatkan perolehan recoveries dengan tetap melakukan penagihan secara intens baik kepada perbankan maupun mitra bisnis kami secara langsung.
Rincian Penjaminan
Penjaminan kredit yang diberikan oleh anak usaha Indonesia Financial Group (IFG) ini, antara lain diberikan untuk sektor perdagangan mencapai Rp 9,31 triliun, dengan serapan tenaga kerja mencapai 291.265 orang, sektor pertanian dan kehutanan mencapai Rp 6,1 triliun, serapan tenaga kerja mencapai 365.343 orang.
Penjaminan kredit bagi industri kecil sebesar Rp1,97 triliun, dengan serapan tenaga kerja sebesar 52.666 orang, sektor jasa dan sektor lainnya sebesar Rp 1,87 triliun, dengan serapan tenaga kerja mencapai 70.452 orang, sektor penyediaan akomodasi sebesar Rp 1,04 trliun.
Dengan serapan tenaga kerja mencapai 35.449 orang, dan sektor perikanan dan kelautan sebesar Rp374 miliar dengan serapan tenaga kerja mencapai 11.993 orang serta sektor konstruksi sebesar Rp24 miliar dengan serapan tenaga kerja mencapai 482 orang.
Hingga akhir tahun ini, pemerintah menetapkan target penyaluran KUR mencapai Rp253 triliun. Askrindo menargetkan akan mengambil porsi sebesar Rp126,5 triliun. Imbal jasa penjaminan KUR diperkirakan mencapai Rp 2,9 triliun, dengan tingkat risiko kredit yang terukur.
"Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kami dalam menjalankan tugas menjamin KUR di masa Pandemi saat ini," tandas Dedi.
(mdk/bim)