Per Akhir Maret 2019, BTN Telah Salurkan Kredit Rp 202,5 Triliun
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) mencatatkan kenaikan penyaluran kredit sebesar 19,57 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 202,5 menjadi Rp 242,13 triliun pada triwulan I-2019. Data tersebut diperoleh hingga 31 Maret tahun ini.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) mencatatkan kenaikan penyaluran kredit sebesar 19,57 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 202,5 menjadi Rp 242,13 triliun pada triwulan I-2019. Data tersebut diperoleh hingga 31 Maret tahun ini.
Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengungkapkan kenaikan positif pada penyaluran kredit dan pembiayaan Bank BTN tersebut juga masih berada di atas rata-rata industri perbankan nasional. Bank Indonesia (BI) merekam kredit perbankan secara nasional hanya naik di level 12 persen yoy per Februari 2019.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Mengapa BNI dan Bank Lampung berkolaborasi untuk menerbitkan Kartu Kredit Indonesia? Langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Bagaimana BNI memastikan kualitas kredit yang diberikan kepada BUMN? Hal ini berdampak baik pada penjagaan kualitas kredit BNI khususnya yang masih terus menjaga keseimbangan pada pertumbuhan kredit dan implementasi prinsip kehati-hatian.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
"Perseroan konsisten menggelar berbagai aksi strategis, kemitraan, dan promosi agar kian ekspansif dalam menyalurkan kredit," kata dia dalam paparan kinerja keuangan, di Menara BTN, Selasa (23/4).
Dia mengungkapkan, meski tetap fokus dalam bisnis inti perseroan di bidang pembiayaan perumahan, pihaknya terus aktif memacu akselerasi kredit di sektor non-perumahan. "Capaian penyaluran kredit kami pada kuartal I-2019 ini akan terus kami pacu hingga akhir tahun nanti, tentunya dengan tetap selektif dan fokus menjaga kualitas kredit," ujarnya.
Dia menjelaskan kuatnya pertumbuhan kredit di Bank BTN tersebut bersumber dari lini sektor perumahan dan non-perumahan. Di sektor perumahan, kredit tercatat tumbuh 19,11 persen yoy dari Rp 184,46 triliun pada akhir Maret 2018 menjadi Rp 219,72 triliun di akhir Maret 2019.
Sementara itu, permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi yang masih tinggi menjadi pendorong kuat kenaikan total kredit di segmen ini. Catatan keuangan Bank BTN merekam KPR Subsidi naik 28,87 persen yoy dari Rp 79,14 triliun per 31 Maret 2018 menjadi Rp 101,99 triliun di periode yang sama tahun ini.
Per triwulan I-2019, KPR Non-Subsidi pun naik sebesar 14,37 persen yoy menjadi Rp 79,83 triliun. Dengan capaian tersebut, KPR emiten bersandi saham BBTN ini tumbuh sekitar 22,07 persen yoy menjadi Rp 181,83 triliun pada 31 Maret 2019. Rapor hijau tersebut sukses menempatkan Bank BTN sebagai pemimpin pasar di segmen KPR dengan pangsa sebesar 39,35 persen per Desember 2018.
"Bank BTN juga masih menempati posisi wahid di pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 92,96 persen per 31 Maret 2019," ujarnya.
Kemudian, di segmen kredit perumahan, kredit konstruksi juga terpantau naik 8,96 persen yoy menjadi Rp 29,45 triliun pada akhir Maret 2019. "Pada akhir bulan ketiga tahun ini, kredit perumahan lainnya tercatat telah disalurkan senilai Rp 8,44 triliun," ujarnya.
Di sektor kredit non-perumahan, Bank BTN juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 24,24 persen yoy. Kenaikan tersebut ditopang laju positif penyaluran kredit di segmen kredit konsumer dan kredit komersial yang naik masing-masing sebesar 25,53 persen yoy menjadi Rp 4,97 triliun dan 23,88 persen yoy menjadi Rp 17,43 triliun per triwulan I-2019.
Maryono mengungkapkan, pertumbuhan kredit tersebut didukung oleh Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) nett perseroan yang rendah berada di level 2 persen. "Posisi tersebut jauh di bawah ambang batas atas NPL yang ditetapkan regulator sebesar 5 persen," tutupnya.
Baca juga:
Mayoritas Masyarakat Kaya Masih Cicil Mobil Mewah, Termasuk Mobil Listrik
Survei BI: Kredit Melambat Di Triwulan I-2019
Gandeng Nissan Hingga Mitsubishi, BRI Luncurkan Kredit Mobil Ramah Lingkungan
Dorong Pertumbuhan Kredit, BI Relaksasi RIM dan PLM Bank Umum
Genjot Kredit, Kenapa BI Tak Turunkan Suku Bunga?
Kredit Bermasalah UMKM Meningkat di Awal 2019