Perbankan prediksi investasi Indonesia meningkat di semester II
Penaikan investasi utamanya dipengaruhi oleh pemulihan nilai tukar Rupiah.
Pertumbuhan investasi di Indonesia diyakini akan membaik pada semester kedua 2014. Ekonom Bank DBS Gundy Cahyadi meyakini, pemulihan Rupiah mengembalikan kepercayaan yang dibutuhkan para pebisnis dan akan meningkatkan prospek pertumbuhan investasi.
Selain itu, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang kuat, turut membantu pemulihan dalam pembelanjaan investasi akan membentuk dasar pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada akhir tahun ini.
"Sementara ini, kita mempertahankan perkiraan pertumbuhan PDB 2014 sebesar 6,0 persen (yoy), walaupun kami tetap melihat adanya risiko," kata Gundy, Rabu (26/3).
Lebih lanjut Gundy menyebutkan bahwa ada tanda-tanda pemulihan investasi yang sudah terjadi di awal tahun ini. "Impor barang modal, misalnya, telah berhasil meningkatkan pertumbuhan sebesar 0,9 persen (yoy) pada bulan Januari. Tidak ada perubahan besar, tapi setidaknya penurunan tahun lalu tampaknya telah tertahan," imbuh Gundy.
Pandangan ini tetap dipertahankan walaupun DBS melihat tanda-tanda bahwa pertumbuhan kredit dapat berkurang tahun ini, dari rata-rata 23 persen pada 2010-2013 menjadi sekitar 15 persen. Hal ini sebagian disebabkan karena Bank Indonesia (BI) telah memberikan petunjuk kepada bank-bank komersial untuk mengurangi pertumbuhan kredit perbankan.
Sebagian besar perlambatan akan terlihat pada semester kedua 2014, ketika dampak dari kenaikan suku bunga tahun lalu akan menjadi lebih jelas. "Pandangan kami atas menurunnya proyeksi pertumbuhan PDB dapat muncul jika ke depannya ada perubahan lain dalam sentimen pasar terhadap Rupiah," tutur Gundy.
Di sisi lain, risiko di sektor politik tampaknya tidak terlalu besar memperhatikan kondisi terkini.