Percepat Bangun Kilang, Pertamina Diminta Beri Karpet Merah Asing
Pemerintah mendorong PT Pertamina (Persero) memberikan kesempatan ke investor asing, untuk bekerjasama dalam pembangunan fasilitas pengolahan minyak (kilang). Hal ini dikarenakan proses pembangunan kilang yang dilakukan Pertamina melambat. Saat ini diminta tidak perlu mempermasalahkan porsi investor asing.
Pemerintah mendorong PT Pertamina (Persero) memberikan kesempatan ke investor asing, untuk bekerjasama dalam pembangunan fasilitas pengolahan minyak (kilang). Hal ini dikarenakan proses pembangunan kilang yang dilakukan Pertamina melambat.
Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto, untuk memacunya, dia mengimbau perusahaan energi tersebut membuka kesempatan pihak asing berpartisipasi.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
-
Kapan embung di Kebumen itu dibangun? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Apa yang dipanen oleh Kelompok Tani Perkotaan Mandiri (KPM) di RW 03 Kelurahan Cibangkong? Kelompok Tani Perkotaan Mandiri (KPM) RW 03 Kelurahan Cibangkong sukses memanen komoditas pangan melalui program Pemerintah Kota bernama Buruan Sae.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
"Jalan agak lambat. Kami imbau Pertamina membuka selebar-lebarnya kalau ada investasi asing yang akan join untuk kerjasama dengan Pertamina untuk bangun kilangnya," kata Djoko, saat menghadiri Pertamina Energy Forum, di Jakarta, Kamis (29/11).
Menurut Djoko, saat ini tidak perlu mempermasalahkan porsi investor asing dalam pembangunan kilang. Bahkan, jika ada investor yang siap mengambil porsi 99 persen dalam pembangunan kilang sekalipun. "Bahkan sampai mungkin sharenya 99 tidak apa-apa disetujui saja," ujarnya.
Djoko mengungkapkan, porsi Pertamina dalam pembangunan kilang sudah tidak menjadi persoalan, sebab yang menjadi fokus saat ini adaalah percepatan pembangunan kilang, sehingga dapat mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM). "Terserah b to b kan. Kan misalnya anggarannya Rp 100 triliun, anggaran Rp 100 triliun kalau Pertamina tidak punya 50 triliun kan misalnya Rp 10 triliun punyanya, Ya udah 10 persen (Pertamina). Kan bangun kilang butuh uang," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
Baca juga:
4 Tahun Pemerintahan Belum Ada Kilang Terbangun, Presiden Jokowi Galau
Pertamina Ubah 2 Kilang Hasilkan Solar Nabati
Lokasi pembangunan Kilang Tuban masih dikaji
Pekan depan, Pertamina sambangi Saudi Aramco bahas kerja sama pembangunan kilang
Green diesel dari kilang Pertamina tekan ketergantungan impor minyak RI
Pemerintah ubah 2 kilang minyak tua untuk produksi B100
Pertamina dan Kemenkeu tandatangani perjanjian pendahuluan pengelolaan kilang TPPI