Perluas bandara perintis di Papua, pemerintah rogoh Rp 39 M
Perluasan Bandara Werur dimaksudkan untuk menggenjot kinerja pariwisata di Papua.
Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kabupaten Tembrauw, Papua Barat sepakat menggelontorkan dana Rp 39 miliar untuk mengembangkan Bandara Werur. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan potensi wisata di Papua Barat.
Pembangunan dan pengembangan Bandara Werur ini menelan anggaran sekitar Rp 39 miliar di mana alokasinya berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp 30 miliar dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Rp 9 miliar.
Luas lahan untuk pembangunan dan pengembangan bandara udara UPT ini sekitar 200 hektare. Di mana, Pemerintah Kabupaten Tambrauw saat ini masih dalam proses pembebasan lahan.
"Nanti baru dibangun di tahun 2015, tahap satu untuk sisi udara, runway dan taxiway, selesai sekitar 3 tahun. Kalau lahan sudah siap, baru kita kerjakan pembangunan fisik," ujar Plt Dirjen Perhubungan udara, Santoso Eddy Wibowo, saat penandatanganan MoU di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (22/9).
Sementara itu, Bupati Kabupaten Tambrauw Gabriel Asem mengungkapkan dana APBD 2015 sekitar Rp 9 miliar untuk penyediaan lahan dan fasilitas darat berupa runway.
"Rp 6 miliar untuk runway dan Rp 3 miliar untuk pembebasan lahan. Lahan sekitar 200 hektare," ucap Gabriel.
Adapun, adanya bandara udara ini untuk mengembangkan potensi pariwisata di wilayah yang dipimpinnya. Selain dekat dengan Raja Ampat, Tambrauw juga ada penangkaran penyu Belimbing raksasa yang panjangnya sekitar 2 meter.