Pertamina akan Uji Coba Green Diesel di Akhir November 2020
Produk dengan kode D-100 atau Green Diesel 100 persen ini adalah salah satu dari tiga produk ramah lingkungan yang dikembangkan RU IV Cilacap dengan bahan dasar minyak sawit jenis refined bleached deodorized palm oil (RBDPO).
PT Pertamina (Persero) melalui Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, akan melakukan uji coba produksi Green Diesel pada akhir November 2020. Produk dengan kode D-100 atau Green Diesel 100 persen ini adalah salah satu dari tiga produk ramah lingkungan yang dikembangkan RU IV Cilacap dengan bahan dasar minyak sawit jenis refined bleached deodorized palm oil (RBDPO).
Unit Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina RU IV Cilacap Hatim Ilwan menyatakan saat ini Pertamina dalam tahap penyiapan sarana dan fasilitas uji coba, yang dijadwalkan selesai pada pekan ketiga November 2020.
-
Bagaimana Pertamina ingin membangun energi berkelanjutan? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
-
Apa peran utama Pertamina dalam membangun ketahanan energi di Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
-
Kenapa Pertamina fokus pada transisi energi? Nicke mengungkap energi adalah katalis pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya disaat yang sama, Indonesia terutama Pertamina perlu mengamankan energi sekaligus mengurangi karbon untuk mendukung target pemerintah mengenai Net Zero Emission pada 2060 mendatang.
-
Bagaimana Pertamina mengatasi tantangan trilema energi dalam industri energi di Indonesia? Trilema energi dihadapi dengan mengoptimalkan sumber daya Pertamina Group, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan berbagai mitra dari sektor swasta, pemerintah, termasuk dunia kampus.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga meningkatkan ketahanan energi di Indonesia Timur? Beroperasinya tanki BBM dan LPG ini juga dapat menjaga ketahanan energi di daerah tersebut. Tanki LPG Wayame dan Jayapura misalkan, kedua tanki LPG ini meningkatkan ketahanan energi LPG sekitar 8-13 hari.
-
Bagaimana Pertamina memastikan kesiapan energi jelang Tahun Baru 2024? Dalam rangka memastikan kesiapan energi jelang libur Tahun Baru 2024, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji meninjau Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) di Grha Pertamina, Jumat (29/12). Pada kunjungan ini, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan secara real-time kesiapan Pertamina dalam menyediakan energi, mulai dari stabilitas produksi blok hulu migas, keandalan kilang-kilang pengolahan, hingga proses distribusi energi terutama BBM dan LPG ke masyarakat di Indonesia.
"Tahapan diawali persiapan sarana penerimaan RBDPO melalui Jetty 67 (dermaga) menuju tangki RBDPO. Dilanjutkan persiapan sarana feed stock RBDPO ke unit pemrosesan di Unit TDHT (Treated Distillate Hydro Treating) untuk diolah menjadi Green Diesel," ujarnya, dikutip Antara, Jumat (13/11).
Tahap berikutnya adalah persiapan sarana produksi di unit TDHT, berupa penggunaan katalis Merah Putih sebagai hasil kerja sama Pertamina dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), serta modifikasi line dan sarana. "Tahap persiapan ditargetkan selesai pada pekan ketiga, sehingga pada pekan keempat November diharapkan uji coba produksi Green Diesel ini bisa dilaksanakan," katanya.
Pada tahap uji coba kapasitas produksi D-100 di unit TDHT ini sebanyak 3.000 barel per hari (MBSD). Green Diesel adalah bukti nyata komitmen Pertamina mewujudkan produk yang ramah lingkungan, bersumber dari energi baru terbarukan, yakni minyak kelapa sawit.
"Hal ini diharapkan memberikan efek positif yang lebih luas, seperti pemanfaatan sumber energi dari dalam negeri sebagaimana amanat undang-undang dan pada akhirnya menekan impor crude (minyak mentah) yang bersumber dari energi fosil," jelasnya.
Hatim mengungkapkan RU IV Cilacap saat ini mengembangkan tiga produk green energy yakni Green Diesel, Green Gasoline, dan Green Avtur. Untuk fase 1 produk Green Diesel diharapkan menjadi kado terbaik HUT Pertamina Ke-63 pada 10 Desember 2020. Selanjutnya untuk fase 2, menurut Hatim, ditargetkan awal 2021 produksi naik menjadi enam MBSD.
"Komitmen kami seluruh produk mengarah pada efisiensi dan ramah lingkungan. Ini sebagaimana visi Pertamina yakni 'To be Digital & World Class Refinery' pada 2028. Konsekuensinya adalah kilang yang efisien dan ramah lingkungan, baik dari sisi operasional maupun produknya," jelasnya.
Baca juga:
Mengukur Keefektifan Program Langit Biru untuk Turunkan Konsumsi Premium
CEK FAKTA: Hoaks Biaya Tambahan dan Batas Penukaran Tabung Gas Biru ke Bright Gas
Rayakan Hari Pahlawan, Pertamina Beri Diskon Pertamax Cs
Tingkatkan Produktifitas, Gubernur Arinal Djunaidi Siapkan 300 Outlet Pertashop
Jadi Salah Satu Wanita Paling Berpengaruh di Dunia, Ini 4 Potret Nicke Widyawati
Permudah Akses Energi, Pertamina Ajak Kepala Desa di Banten Bangun Pertashop