Pertamina akui distribusi BBM di Indonesia sangat rumit
Demografis Indonesia sangat beragam dan berbentuk kepulauan.
PT Pertamina (Persero) mengaku masih mengimpor sebagian besar Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri. Untuk BBM jenis premium, Pertamina masih mengimpor di atas 50 persen dari total konsumsi sepanjang 2015.
Impor minyak ini, diakui Pertamina menjadi tantangan tersendiri yang harus segera ditemukan solusinya. Alasannya, kebutuhan BBM semakin meningkat setiap tahunnya.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Bagaimana cara Pertamina memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran? ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga terus mendukung upaya pemerintah agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Dengan cara melakukan pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code pada laman www.subsiditepat.mypertamina.id.
-
Mengapa Pertamina terus berupaya untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran? Pertamina, lanjut Nicke, akan terus berupaya untuk agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak. Upaya-upaya tersebut antara lain penggunaan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM Bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time untuk memastikan konsumen yang membeli adalah masyarakat yang berhak.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
"Premium masih diimpor di atas 50 persen, lalu untuk solar sudah lebih banyak berkurang impornya, 2015 ini masih ada impor 10 persen, tapi nanti kalau sudah ada implementasi Solar 20 persen atau B20, kita tidak perlu lagi impor, kemudian Pertamax kita juga masih impor sehingga ini menjadi tantangan ke depan," ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/2).
Beban Pertamina bertambah dengan kewajiban melakukan distribusi bahan bakar dengan pola yang rumit. Lantaran, demografis Indonesia sangat beragam dan berbentuk kepulauan.
"Pertamina mendapatkan tugas yang cukup ruwet, distribusi di Indonesia yang merupakan kepulauan yang besar melalui perairan dan cuaca yang buruk, lalu melalui sungai dan dataran tinggi," imbuh Dwi.
Meski demikian, Pertamina sudah berhasil menyalurkan sebanyak 63 miliar liter BBM per tahun menggunakan armada 2.856 mobil tangki.
"Pada 2015, penguatan retail di pemasaran juga telah tersedia di 2.100 SPBU," tutup Dwi.
Baca juga:
Pertamina raup Rp 11 T dari sektor hulu sepanjang 2015
Ahok minta Pertamina hilangkan premium di Jakarta
Apindo sebut penurunan harga BBM hanya pencitraan pemerintah
Minyak dunia anjlok, DPR minta pemerintah turunkan harga BBM
DPR minta Pertamina setop operasi sumur minyak di Irak
Pertamina gandeng India olah sisa minyak mentah produksi Indonesia