Pertamina akui punya rantai bisnis gas terintegrasi
"Dengan penguasaan infrastruktur gas Pertamina yang terus berkembang, kami bisa memegang peranan penting," ujar Wianda.
PT Pertamina (Persero) memiliki rantai bisnis gas terintegrasi. Bisnis gas Pertamina juga lebih dominan terutama untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dan industri.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, menjelaskan bisnis gas yang dijalankan Pertamina saat ini tak lepas dari kontribusi empat anak usaha di sektor eksplorasi dan produksi, yaitu PT Pertamina EP (PEP), PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan PT Pertamina Internasional EP (PIEP).
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk menjadi pemain utama penyimpanan karbon di Indonesia? Kesiapan Pertamina dibuktikan melalui program Carbon Capture Utilisation Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilisation Storage (CCUS).
-
Apa peran utama Pertamina dalam membangun ketahanan energi di Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Di mana Pertamina menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru? Di tahun 2022, Pertamina berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di Blok Mahakam puluhan miliar kaki kubik gas dan jutaan barel minyak.
-
Bagaimana Pertamina memastikan keamanan tabung gas elpiji yang beredar di pasaran? Setiap tabung elpiji akan diuji ulang setiap lima tahun, untuk memastikan seluruh tabung yang telah digunakan konsumen, tetap memenuhi standar keamanan yang telah ditentukan.
"Dari tiga anak usaha di dalam negeri saja, Pertamina memproduksi gas sebanyak 1,63 miliar kaki kubik per hari," ujar Wianda di Jakarta, Senin (7/3).
Gas yang diproduksi anak usaha Pertamina ada yang langsung disalurkan melalui pipa oleh PT Pertamina Gas (Pertagas) ke konsumen. Menurut Wianda, jaringan pipa transmisi open acces Pertamina saat ini mencapai 2.200 kilometer.
"Dengan sistem open access, semua jaringan pipa perseroan bisa digunakan oleh siapa pun," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, gas yang diproduksi oleh PEP, PHE, dan PEPC diolah menjadi gas alam cair (LNG) melalui PT Badak NGL di Bontang, Kalimantan Timur dan PT Donggi Senoro LNG di Banggai, Sulawesi Tengah. LNG dari dua kilang tersebut dan LNG impor kemudian dikapalkan oleh armada kapal milik Pertamina Shipping untuk diolah menjadi regasifikasi LNG oleh PT Nusantara Regas yang 65 persen sahamnya dikuasai perusahaan dan PT Petra Arun Gas. Hasil regasifikasi LNG kemudian dikirim ke sejumlah konsumen.
Gas yang diproduksi dari hulu juga ada yang diproses di PT Perta Samtan Gas untuk kemudian dipasok sejumlah LPG Plant yang ada di beberapa lokasi seperti Pondok Tengah, Bekasi, Mundu, Indramayu; serta Prabumulih dan Palembang, Sumatera Selatan.
"Ada juga pasokan gas dari hulu yang langsung ke konsumen seperti untuk PGN (PT Perusahaan Gas Negara Tbk), pupuk, PLN, industri, jaringan gas, dan transportasi melalui jaringan pipa," jelas dia.
Selama 10 tahun terakhir Pertamina mengeluarkan dana sekitar USD 3,68 miliar atau setara Rp 48,9 triliun untuk pengembangan infrastruktur gas di level mid-downstream. Dana tersebut digunakan untuk investasi pada liquefaction sebesar USD 2 miliar dengan total kapasitas terpasang 260 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), pipa gas sebesar USD 1,2 miliar dengan kapasitas 950 MMSCFD, dan regasifikasi LNG senilai USD 485 juta dengan kapasitas 900 MMSCFD.
Menurut Wianda, perluasan jaringan infrastruktur gas sangat diperlukan karena Pertamina bertekad menjadi pilar utama dalam mewujudkan kemandirian energi nasional. Pertumbuhan sektor industri seiring laju pertumbuhan ekonomi nasional, serta sektor rumah tangga dan transportasi juga menjadi faktor penting bagi peningkatan permintaan gas nasional.
"Dengan penguasaan infrastruktur gas Pertamina yang terus berkembang, kami bisa memegang peranan penting karena Pertamina bisa menyerap pasokan dari multisources. Kami pun bisa memasok gas di banyak titik permintaan yang di sana infrastruktur kami telah tersedia," pungkas dia.
Baca juga:
Tambah armada, Pertamina perbanyak kapal buatan dalam negeri
Pertamina sebut tiga SPBU 'nakal' bukan milik Bupati Madiun
2017, jaringan gas ditargetkan jangkau 89.383 rumah tangga
Bangun infrastruktur gas, ESDM dorong konsolidasi PGN dan Pertagas
Per April 2016, DPR sebut harga premium jadi Rp 4.800 per liter
Sudirman Said resmikan infrastruktur gas di Bekasi
Pertamina juga harus dilibatkan dalam pengelolaan Blok Masela