Pertamina Hulu Energi Diharapkan Makin Maju Usai IPO
Rencana penjualan perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki prospek bagus bagi perkembangan perusahaan. Menurutnya, PHE bisa sejajar dengan perusahaan migas milik asing seperti Chevron dan Petronas.
Pakar bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Nindyo Pramono mengatakan, rencana penjualan perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki prospek bagus bagi perkembangan perusahaan. Menurutnya, PHE bisa sejajar dengan perusahaan migas milik asing seperti Chevron dan Petronas.
"Aksi pelepasan saham ke publik ini menandakan bahwa entitas bisnis perusahaan tersebut sudah lebih maju," katanya dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Antara, Senin (26/6).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Kapan BRI pertama kali melakukan penawaran umum perdana (IPO)? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023. BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811,7 miliar lembar saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
Dia menjelaskan, begitu perusahaan maju dan go public maka membutuhkan struktur modal. Perusahaan ini memiliki manajemen bagus dan berkembang. Sejumlah perusahaan BUMN nasional, tambahnya, juga mengalami kemajuan setelah melakukan aksi IPO, salah satunya PT Perusahaan Gas Negara Tbk, yang maju pesat setelah masuk bursa saham.
"Setelah go public, PGN mendapat kepercayaan bisa dapat kerjasama dengan perusahaan asing," katanya.
Perusahaan-perusahaan publik, memang memiliki fundamental bisnis yang kuat, sebab sebelum menjual saham ke publik perusahaan tersebut harus melalui serangkaian kajian atau feasibility studies. Selain itu, korporasi tersebut juga harus mendapat persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Di sisi lain, Nindyo juga mengatakan bahwa publik juga tak perlu khawatir sebab, IPO PHE tidak akan menghilangkan kepemilikan negara atas perusahaan tersebut. "Untuk melindungi kepentingan negara, Pemerintah selaku pemegang saham juga memiliki hak veto. Dengan demikian, hak negara terhadap perusahaan tersebut tidak hilang," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan, rencana PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan IPO akan terlaksana tahun ini. Namun demikian Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury belum dapat mengungkapkan waktu pasti PHE melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Untuk PHE kita menunggu timing (waktu) yang tepat," ujarnya saat ditemui Gedung DPR RI, Jakarta.
Menurut Pahala, penentuan waktu IPO yang tepat merupakan hal yang cukup penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Rencananya, PHE akan melepas sekitar 5-10 persen saham saat IPO.
(mdk/azz)