Pertamina: Industri gas hilir jangan banyak ambil untung
Industri hulu dianggap mempunyai lebih banyak risiko dibandingkan industri gas hilir.
PT Pertamina menyatakan seharusnya harga gas di hulu harus lebih tinggi dari hilir. Pasalnya pengeboran gas di hulu sangat beresiko tinggi dibanding penyaluran gas di hilir.
"Di hulu dipatok tinggi karena resiko tinggi, banyak gagalnya, harga bor tinggi USD 10 juta sampai USD 12 juta per satu sumur, kalau hilir sedikit mudah," ungkap Vice President Gas Resource & Subsidiary Management Gas & Power Jarwo Sanyoto, dalam Round Table Discussion "Renegosiasi Harga Gas Bumi dan Permasalahannya" di Warung Daun, Jakarta. kamis (21/6).
-
Kapan semburan gas itu terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Kenapa semburan gas itu muncul? Pihak berwenang pun masih mencari tahu penyebab munculnya semburan tersebut secara tiba-tiba.
-
Dimana lokasi semburan gas tersebut? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Kenapa perut keroncongan saat ada gas berlebih? Jika jumlah gas lebih banyak daripada cairan dalam sistem pencernaan, suara tersebut akan terjadi.
-
Apa yang terjadi jika kompor gas jarang dibersihkan? Jika nyala api yang keluar dari tungku terlihat oranye, kuning, atau tidak terlalu seragam, mungkin ada beberapa deposit karbon di atasnya. Coba lihat dan bersihkan. Dengan cara itu, Anda akan menghemat lebih banyak bahan bakar.
-
Dimana gas-gas rumah kaca itu berada? Efek rumah kaca adalah kondisi pemanasan atmosfer yang disebabkan oleh adanya gas-gas rumah kaca di atmosfer yang menahan panas dari matahari dan mempertahankannya di bumi.
Untuk industri hilir gas, lanjut Jarwo, tidak harus mengikuti harga gas hulu yang dipatok memang sangat tinggi. "Harusnya dari hilir jangan banyak-banyak untungnya. Kalau harga yang sekarang di pasarannya di beberapa tempat harga gas sudah USD 14 per MMBU, padahal dari produsen maksimal USD 6-7 per MMBTU, ini terlalu tinggi marginnya," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah juga harus memberikan regulasi terkait harga gas di hulu sehingga industri gas yang di hilir tidak memonopoli pasar gas. "Ini hal-hal seperti ini, ini akan ditetapkan pemerintah, yang di hulu juga harus diregulasi," pungkasnya.
Sebelumnya PGN sebagai pebisnis penyaluran gas atau industri hilir berencana untuk menaikkan harga gas untuk industri sebesar 55 persen dari harga awal. Hal tersebut disebabkan oleh harga gas hulu yang dinaikkan hampir 200 persen.