Pertamina Jadi Garda Terdepan Capai Target Nol Emisi, Ini Buktinya
Di tingkat global pun keseriusan Pertamina juga diakui dengan meraih peringkat kedua ESG untuk kategori industri minyak dan gas. Semua itu kan fakta.
PT Pertamina dinilai menjadi garda terdepan dalam upaya dekarbonisasi. Ini terlihat dari berbagai peran aktif BUMN tersebut dalam mitigasi karbon, guna mencapai target nol emisi pada 2060.
Koordinator Indonesia Energy Watch (IEW), M Adnan Rarasina mengatakan, Pertamina membuktikan keseriusan upaya dekarbonisasi melalui berbagai langkah strategis.
-
Kenapa Pertamina terus mendorong transisi energi? Setelah semua negara berkomitmen terhadap penurunan karbon emisi menuju net zero emission, ada optimisme, ada kegamangan, ada kekhawatiran. Namun ini semua tidak menyurutkan langkah kita untuk terus melaksanakan energi transisi seperti yang disepakati bersama,” ungkap Nicke saat acara Pertamina Energy Forum 2023 di Ballroom Grha Pertamina (18/12).
-
Bagaimana Pertamina mengadopsi transisi energi? Pertamina mencoba mengadopsi transisi energi secara bertahap. Di satu sisi, Pertamina menjaga ketahanan energi melalui penguatan bisnis minyak dan gas. Di sisi lain, juga meningkatkan pengembangan bisnis rendah karbon untuk memenuhi target net zero emission pada 2060.
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk menjadi pemain utama penyimpanan karbon di Indonesia? Kesiapan Pertamina dibuktikan melalui program Carbon Capture Utilisation Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilisation Storage (CCUS).
-
Kenapa Pertamina fokus pada transisi energi? Nicke mengungkap energi adalah katalis pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya disaat yang sama, Indonesia terutama Pertamina perlu mengamankan energi sekaligus mengurangi karbon untuk mendukung target pemerintah mengenai Net Zero Emission pada 2060 mendatang.
-
Mengapa Pertamina penting dalam transisi energi? Sebagai negara yang kaya akan sumber daya panas bumi (geothermal), hal ini penting dalam upaya transisi energi.
-
Bagaimana Pertamina ingin mengurangi emisi karbon? Karena dengan mencampur 35 persen dalam diesel bioenergi, maka kita bisa menghemat neraca perdagangan kita yang selama ini import, kita kurangi sebesar Rp 122 triliun pertahun. Dan ini bisa menurunkan emisi 28 juta tonCO2 emision pertahun.
Termasuk melalui percepatan transisi energi, keterlibatan dalam pengembangan kawasan industri hijau, dan juga partisipasi aktif dalam Business 20 (B20), yang merupakan bagian dari G20 di Bali beberapa waktu lalu.
"Pertamina sangat komit dengan Peta Jalan (Road Map) NZE yang telah diluncurkan. Semua itu bukti mereka sebagai garda terdepan," katanya dalam keterangannya.
Bahkan, lanjutnya, di tingkat global pun keseriusan Pertamina juga diakui dengan meraih peringkat kedua ESG untuk kategori industri minyak dan gas. Semua itu kan fakta.
Adnan melanjutkan, komitmen Pertamina juga ditunjukkan dengan memberikan perhatian penuh pada pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui transformasi ekonomi hijau.
Salah satu dukungan penuh akselerasi transisi energi tersebut, ditunjukkan melalui partisipasi aktif dalam Business 20 (B20) yang merupakan bagian dari G20 di Bali beberapa waktu lalu.
Kembangkan Kawasan Industri Hijau
Pengembangan kawasan industri hijau, juga menjadi salah satu contoh peran serta Pertamina dalam dekarbonisasi, lanjutnya, misalnya, ketika BUMN itu berperan dalam pengembangan green industry cluster di Jababeka.
"Peran serta Pertamina dalam kawasan tersebut, antara lain, melalui pemasangan panel untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap," katanya.
Pengembangan kawasan industri hijau, menurut dia, sangat penting. Untuk Jababeka misalnya, di dalamnya terdapat lebih dari 2.000 perusahaan dari 30 negara.
"Salah satu penyumbang karbon terbesar saat ini memang kalangan industri. Untuk itu, upaya Pertamina dalam mengembangkan kawasan industri hijau, diharapkan kan berpengaruh cukup nyata terhadap dekarbonisasi. Terpenting, upaya tersebut tidak berhenti sampai di sana, namun harus berkelanjutan," katanya.
(mdk/idr)