Pertamina Minta Dukungan Alokasi Bahan Baku Kembangkan Bioavtur 5 Persen
PT Pertamina (Persero) berhasil mengembangkan pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur dengan persentase sebesar 2,4 persen. Guna mencapai target 5 persen, Pertamina meminta ada alokasi khusus bahan baku.
PT Pertamina (Persero) berhasil mengembangkan pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur dengan persentase sebesar 2,4 persen. Guna mencapai target 5 persen, Pertamina meminta ada alokasi khusus bahan baku.
"Kalau sekarang mulai 2,4 persen, nanti 2,5 persen lalu 5 persen dan terus bertambah. Tentu kita harapkan ada suatu komitmen baik itu volume (sawit) yang memang dialokasikan untuk bio avtur ini," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dalam konferensi Pers Seremonial keberhasilan uji terbang menggunakan bahan bakar J2.4, Rabu (6/10).
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Kapan Pertamina merayakan HUT ke-66? HUT Ke-66: Pertamina Lakukan Tiga Strategi Rencana Jangka Panjang PT Pertamina (Persero) menggelar kegiatan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66, di Grha Pertamina, Jakarta (11/12/2023).
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Di mana Pertamina membantu penanganan karhutla? Menyikapi kondisi musim kemarau yang berkepanjangan dan terjadinya kebakaran lahan di beberapa wilayah Sumatera Selatan, Pertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut dengan mengerahkan 206 personel Fireman tersertifikasi serta peralatan pendukung penanggulangan bencana.
Nicke menjelaskan, tujuan dikembangkannya Bio avtur ini merupakan komitmen Indonesia di dalam Paris Agreement untuk menurunkan emisi karbon dan net zero emission di tahun 2060, yang diterjemahkan ke dalam penurunan karbon emisi 29 persen di tahun 2030.
"Nah dalam kerangka ini Pertamina kemudian juga ikut mendukung ke arah sana. Kalau kita lihat dari UU energi yang harus dicapai oleh kita ini bukan hanya ketahanan energi saja tapi juga kemandirian energi," jelasnya.
Artinya bahwa Pemerintah harus mengeksplor sebanyak mungkin sumber energi primer yang dimiliki Indonesia yang kemudian diolah untuk diproduksi menjadi energi yang berkelanjutan. "Dalam hal ini adalah fuel dan avtur dan ini menjadi salah satu program besar di Pertamina," ujarnya.
Selanjutnya
Selain itu, sejalan dengan komitmen Indonesia di dalam Paris Agreement, juga telah tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015, terdapat kewajiban untuk melakukan pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur dengan persentase sebesar 3 persen pada tahun 2020, dan pada tahun 2025 akan meningkat menjadi campuran bioavtur 5 persen.
"Kita lakukan secara bertahap. Dengan dasar itu maka Pertamina sebagai BUMN tentu harus mendukung program-program pemerintah," ujarnya.
Sebelumnya Pertamina sudah mengembangkan Biodiesel 30 (B30). Dalam prosesnya pun tidak langsung B30 melainkan dimulai dari Biodiesel 2,5 persen, dan sekarang keseluruhan sudah menjadi B30.
"Sekarang masuk ke tahap kedua yaitu avtur, kita mulai dengan 2,5 persen nanti setelah turn around dari kilang Cilacap bisa kita tingkatkan menjadi 5 persen. Jadi dalam waktu dekat kita bisa memproduksi J5, kita bisa terus tingkatkan," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)