Pertamina siapkan 4.500 KL BBM untuk wilayah Solo selama musim mudik

Pertamina siapkan 4.500 KL BBM untuk wilayah Solo selama musim mudik. Dengan rincian Solar 1.400 sampai 1.500 KL, Pertalite 1.800 KL, Pertamax 600 KL, dan Premium 800 KL. Selain mempersiapkan pasokan BBM, Depot Pertamina Boyolali juga menyiapkan armada truk pengangkut BBM, SDM dan sarana prasarana.

Jutaan pemudik dari berbagai penjuru daerah diprediksi akan memadati jalan-jalan di Kota Solo dan sekitarnya menjelang dan paska Lebaran 2017. PT Pertamina (Persero) Depot Teras, Boyolali menjamin ketersediaan bahan bakar untuk wilayah Solo Raya yang meliputi, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Solo, Wonogiri, Karanganyar dan Sragen.

Operation Head Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM)/TBBM Depot Pertamina Teras, Boyolali, Soeprijantoro mengatakan pihaknya menyiapkan sebanyak 4.500 kilo liter (KL) BBM untuk keperluan Lebaran. Dengan rincian Solar 1.400 sampai 1.500 KL, Pertalite 1.800 KL, Pertamax 600 KL, dan Premium 800 KL.

"Semua dialokasikan untuk kebutuhan BBM di wilayah Solo Raya," ujar Soeprijantoro kepada wartawan, Sabtu (10/6).

Dia memprediksi kebutuhan bahan bakar di wilayah Solo Raya pada Lebaran tahun ini akan naik sebesar 15 persen. Meski sampai saat ini belum ada permintaan yang menonjol, namun dia memperkirakan peningkatan permintaan akan terjadi mendekati H-7.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau agar SPBU yang dilintasi pemudik menyediakan pasokan BBM yang memadai. "Sejak akhir Mei lalu kami sudah melakukan persiapan mendukung kegiatan arus mudik Lebaran 2017. Di antaranya penyediaan stok BBM, khusus BBM kami sudah pastikan aman dengan pasokan tersedia 4.500 kl," tandasnya.

Dia mengemukakan, selain mempersiapkan pasokan BBM, Depot Pertamina Boyolali juga menyiapkan armada truk pengangkut BBM, SDM dan sarana prasarana. Dia mengaku telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pengamanan distribusi BBM.

"Untuk jalur tol Solo-Kertosono, kami menyiapkan kios BBM di kilometer 26. Di sana ada petugas yang menyediakan penjualan pertamax dan pertadex," pungkas dia.