Pertamina tetap nombok meski subsidi ditambah, ESDM sebut demi jaga keuangan negara
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial, mengakui bahwa dengan subsidi yang bakal ditambah pemerintah, Pertamina masih harus menombok. Pemerintah tentu juga tidak bisa memberikan subsidi dengan nilai yang terlalu besar. Sebab, harus mempertimbangkan kondisi keuangan negara.
Pemerintah akan menambah alokasi subsidi untuk solar menjadi Rp 1.000 per liter dari sebelumnya Rp 500 per liter. Bersamaan dengan hal tersebut pemerintah juga berencana menambah besaran subsidi listrik untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Penambahan subsidi BBM jenis Solar dimaksudkan untuk mengurangi beban Pertamina yang harus menanggung margin pembayaran. Saat ini Pertamina harus menombok sebesar Rp 1.800 per liter Solar.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan aturan baru BBM Subsidi mulai berlaku? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyatakan pelaksanaan aturan ini berlaku mulai 1 Oktober 2024 setelah disosialisasikan pada September 2024.
-
Bagaimana cara pemerintah mensosialisasikan aturan baru BBM Subsidi? Sebelum pelaksanaan aturan baru tersebut, pemerintah akan melakukan sosialisasi secara intensif mulai September 2024. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat mengenai siapa saja yang berhak menggunakan BBM Subsidi, serta mekanisme pengawasannya.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Dimana BPH Migas membahas isu penyaluran BBM bersubsidi? Demikian dikemukakan Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim dalam Stakeholder Meeting mengenai Pendistribusian BBM Subsidi di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (18/9/2024).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial, mengakui bahwa dengan subsidi yang bakal ditambah pemerintah, Pertamina masih harus menombok.
"Iya kita paham badan usaha (Pertamina) terbebani keuangannya, tapi ini kan kita lagi proses mengusulkan dari Rp 500 ke Rp 1.000," ungkap dia, di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/3).
Meskipun demikian, menurut Plt Dirjen Migas ini, pemerintah tentu juga tidak bisa memberikan subsidi dengan nilai yang terlalu besar. Sebab, harus mempertimbangkan kondisi keuangan negara.
"Iya dia sih mintanya kalau bisa nol. Tapi kan kita juga harus jaga keuangan negara. Fiskal kita juga harus perhatikan," imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Pemasaran Pertamina M Iskandar mengatakan penambahan subsidi untuk Solar akan membantu keuangan perseroan. Sebab, selama ini Pertamina masih menombok agar harga bahan bakar minyak Premium dan Solar tidak akan naik hingga 2019.
"Menteri keuangan sudah ngasih tambahan subsidi Rp 500 dalam rangka menstimulus. Itu karena Solar lebih dalam lagi Rp 1.800 per liter," ujarnya, di Gedung DPR RI, Jakarta.
Baca juga:
Penambahan subsidi Solar bantu pulihkan keuangan Pertamina
Selain listrik, pemerintah naikkan besaran subsidi Solar menjadi Rp 1.000 per liter
Subsidi energi membengkak, pemerintah pastikan tak ditutup dari utang
Jokowi minta tarif listrik tak naik hingga 2019, menkeu hitung ulang besaran subsidi
Alasan Menteri Rini tambah 2 direksi di tubuh Pertamina
Menko Luhut bantah isu kelangkaan premium di sejumlah daerah
Diminta bikin bunker, Pertamina pilih sistem floating BBM di Kepulauan Karimunjawa