Perusahaan Energi Australia Tanam Investasi Rp36 Triliun di Indonesia
Menko Luhut menyebut, investasi bernilai jumbo tersebut membuktikan bahwa Indonesia adalah mitra yang terpercaya. Selain itu, Indonesia juga telah diakui oleh investor dunia sebagai lokasi investasi yang strategis.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyambut baik investasi Sun Cable yang merupakan perusahaan energi multinasional asal Australia senilai USD 2,58 miliar atau setara Rp36,6 triliun (asumsi kurus Rp 14.200) di Indonesia. Investasi ini untuk mendukung sistem transmisi energi terbarukan terbesar di dunia yakni Australia-Asia PowerLink (AAPowerLink).
Menko Luhut menyebut, investasi bernilai jumbo tersebut membuktikan bahwa Indonesia adalah mitra yang terpercaya. Selain itu, Indonesia juga telah diakui oleh investor dunia sebagai lokasi investasi yang strategis.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Bagaimana Yuliot Tanjung dilantik menjadi Wakil Menteri Investasi? Pelantikannya ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 45/M Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Mengapa Yuliot Tanjung dilantik menjadi Wakil Menteri Investasi? Pelantikannya ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 45/M Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
"Keputusan Sun Cable untuk investasi lebih dari USD 2 miliar di Indonesia ini membuktikan bahwa Indonesia adalah mitra yang terpercaya dan lokasi investasi yang strategis bagi komunitas internasional," ujar Menko Luhut dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (23/9).
Menko Luhut menerangkan, dengan masuknya investasi dari perusahaan energi terbarukan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya transfer teknologi untuk pengembangan industri strategis.
"Komitmen Sun Cable dalam transfer ilmu pengetahuan untuk mendukung pengembangan energi terbarukan dengan Institut Pertanian Bogor dan Institut Teknologi 10 November serta pemberian beasiswa akan mampu mendorong inovasi di bidang energi terbarukan di masa depan," tuturnya.
Di sisi lain, adanya investasi ini akan membantu meningkatkan kinerja Indonesia sebagai negara utama di ASEAN yang mampu meraih target penurunan emisi karbon." ASEAN memiliki target 23 persen bauran energi dari sektor energi terbarukan," tutupnya.
CEO Sun Cable David Griffin, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan Menko Luhut atas kepemimpinan yang kuat. Sun Cable berharap mampu menjadi rekan jangka panjang di Indonesia, dan memberikan kontribusi yang besar di bidang ekonomi.
"Kami berterima kasih kepada Menteri Luhut, Kemenko Marves KKP, Hubla, Pushidrosal dan instansi lain di Indonesia atas dukungannya terhadap proyek AAPowerLink," jelasnya.
Peluang Pengadaan Baterai
Griffin mengungkapkan, total investasi yang ditanamkan perusahaannya di Indonesia adalah USD 2,58 miliar. Nilai ini termasuk investasi langsung senilai USD 530 juta-USD 1 miliar.
"Selama instalasi proyek, ditambah dengan investasi USD 1,58 miliar untuk biaya operasional selama jangka waktu proyek," beber Griffin.
Dengan potensi materi baterai litium yang ada di Indonesia, menurutnya, terdapat peluang pengadaan baterai listrik bagi perusahaan manufaktur di Indonesia sebesar USD 600 juta atau sekitar Rp 8,5 triliun. Selain itu, Gtiffin juga menegaskan bahwa dalam melakukan investasi kabel listrik bawah laut, Sun Cable telah mematuhi alur sebagaimana diatur dalam Kepmen KP No. 14/2021 Tentang Alur Pipa dan/atau Kabel Bawah Laut.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams menyampaikan terima kasih kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan atas dukungannya terhadap proyek energi terbarukan milik Sun Cable dan investasi Australia secara keseluruhan di Indonesia.
"Australia percaya pada pendekatan berbasis teknologi untuk memerangi perubahan iklim dan saya senang Pemerintah Indonesia telah mendukung proyek Sun Cable untuk memanfaatkan dan berbagi kekuatan energi surya. Kami menantikan Sun Cable untuk investasi, berbagi pengetahuan, menciptakan lapangan kerja, serta berkontribusi pada penguatan hubungan ekonomi Indonesia-Australia," bebernya.
(mdk/idr)