Pesan DPR untuk Jokowi kembangkan KEK Tanjung Api-Api
Anggota Komisi XI DPR RI, Hendrawan Supratikno mendukung rencana Presiden Joko Widodo mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan. Menurutnya, ini bisa jadi tulang punggung perekonomian daerah di masa mendatang.
Anggota Komisi XI DPR RI, Hendrawan Supratikno mendukung rencana Presiden Joko Widodo mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan. Menurutnya, ini bisa jadi tulang punggung perekonomian daerah di masa mendatang.
Namun, kata dia, tidak hanya Pemprov Sumsel yang harus bekerja keras. Pemerintah pusat pun harus memberikan dukungan penuh agar KEK Tanjung Api-api dapat berkembang seperti yang diharapkan.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Kapan DKPP menjatuhkan sanksi kepada Ketua KPU? DKPP menjelaskan, pelanggaran dilakukan Hasyim terkait pendaftaran pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden pada 25 Oktober 2023.
-
Siapa saja yang hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam forum bisnis? Tak hanya Mendag Zulkifli Hasan, ada juga sederet menteri lainnya yang ikut mendampingi Presiden dalam acara tersebut. Seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar; Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun.
-
Apa sanksi yang dijatuhkan DKPP kepada Ketua KPU? Akibat pelanggaran tersebut, DKPP menjatuhkan sanksi peringatan keras dan yang terakhir kepada Hasyim.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Purworejo? Salah satu kunjungan Presiden Jokowi adalah ke Pasar Purworejo. Di sana dia asyik berbincang dengan para pedagang.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Jangan seperti Batam yang dari segala segi jauh lebih siap. Namun tidak kunjung beres karena dualisme yang masih tarik menarik antara kewenangan Badan Pengelolaan dan pemda," kata Hendrawan di Jakarta, Selasa (11/4).
Hendrawan meminta agar dalam pembangunan KEK Tanjung Api-api ini pemerintah pusat harus lebih bisa berperan aktif untuk mengawasi perkembangan kawasan tersebut. Ini diperlukan agar pelaku usaha di wilayah KEK Tanjung Api-api tidak kebingungan seperti yang saat ini dialami para pelaku usaha di Batam.
"Kita letih karena satu masalah belum beres tuntas, yang sebenarnya disebabkan karena kita mengerjakan tidak secara fokus, sehingga berdampak pada penguatan daya saing (ekonomi) kita saat ini," kata ketua DPP PDI Perjuangan ini.
Di satu sisi, terdapat rumor bahwa ada salah satu petinggi di Dewan Nasional KEK terkesan ingin menghambat progres pembangunan di KEK. Bahkan, konon petinggi itu ingin memindahkan sebagian investor yang sebelumnya telah siap berinvestasi di KEK Tanjung Api-api ke KEK lainnya.
Sebelumnya, pemerintah pusat beberapa waktu lalu telah menetapkan 11 wilayah KEK.
Ke-11 wilayah itu adalah Arun Lhokseumawe (Aceh), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), dan Sorong (Papua Barat). Kemudian, Maloy Batuta Trans Kalimantan (Kalimantan Timur), Tanjung Lesung (Banten), dan Tanjung Api-api (Sumatera Selatan).
Lalu, Sei Mangkei (Sumatera Utara), Palu (Sulawesi Tengah), Morotai (Maluku Utara), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Bitung (Sulawesi Utara).
Namun, dari 11 wilayah KEK yang telah siap hanya segelintir saja yang sudah menunjukkan perkembangan berarti, satu di antaranya adalah KEK Tanjung Api-api.
Sekedar informasi, KEK Tanjung Api-api semula diusulkan oleh gubernur Sumatera Selatan, dan telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No 51/2014 pada 30 Juni 2014.
Saat ini KEK Tanjung Api-api dalam tahap pengadaan lahan. Total lahan yang akan dibebaskan lebih dari 2.000 hektare (ha).
Adapun dukungan dari pemerintah adalah peningkatan status jalan Palembang-Tanjung Api-api menjadi jalan nasional, pembangunan jalur kereta api dan double track, pengembangan Pelabuhan Tanjung Api-api dan Tanjung Carat, serta pembangunan jalan tol Tanjung Api-api hingga Palembang.
Baca juga:
Pembebasan lahan hambat proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
EPC Kereta Cepat Jakarta-Bandung segera dimulai
Pemerataan pembangunan daerah jadi kunci pertumbuhan ekonomi RI
Sri Mulyani sebut minimnya infrastruktur buat daya saing RI rendah
Genjot infrastruktur, Darmin berharap pada skema pendanaan lahan
Ini pesan Sri Mulyani soal gunakan dana LMAN untuk pengadaan tanah
Djarot akan revitalisasi semua pasar di Jakarta