Pesan Jokowi pada Triawan Munaf: Jangan buru-buru jual ide ke asing
Dalam prakteknya pemerintah memang tidak bisa melarang sebuah hasil karya anak bangsa dijual ke pihak asing.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan kepada Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf untuk mendorong terciptanya raksasa-raksasa industri kreatif yang menghasilkan uang sebanyak-banyaknya. Namun demikian Jokowi berpesan kepada para pelaku industri kreatif. Apa itu?
"Target dari Pak Jokowi Tentunya ada. Presiden selalu mengatakan seperti online games, e-commerce, dan itu menciptakan raksasa-raksasa industri dan jutawan biliuner yang bisa memberikan efek kepada masyarakat," kata Triawan Munaf saat berbincang-bincang dengan merdeka.com di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Rabu (4/2).
Presiden Jokowi, imbuh Triawan berpesan kepada para pelaku ekonomi kreatif untuk tidak buru-buru menjual hasil karyanya kepada pihak asing.
"Presiden Jokowi pesan percepat program untuk bisa meningkatkan sektor itu. Dan sampaikan kepada para praktisi sektor itu untuk tidak buru-buru menjual ide ke pihak asing. Itu yang berulang kali dikatakan Pak Jokowi dan saya setuju itu," imbuhnya.
Namun demikian, Triawan mengakui saat ini pemodal atau perusahaan venture dalam negeri memang kalah bersaing dengan perusahaan raksasa luar negeri, sehingga wajar bila banyak industri kreatif dalam negeri yang dicaplok asing.
"Realitasnya kalau seorang anak kost bikin game, dia bayar kost bulanan saja susah. Tapi dia buat game yang sederhana, bagus dan berpotensi lalu ditawar satu miliar, apa kita bisa bilang jangan dijual? Kan enggak kan. Kita enggak bisa menjamin besok akan ditawar satu miliar," kata Triawan mengibaratkan.
Dia menambahkan, dalam prakteknya pemerintah memang tidak bisa melarang sebuah hasil karya anak bangsa dijual ke pihak asing. Pemerintah cuma bisa berharap agar pemodal lokal juga tidak kalah bersaing.
"Nah, jadi kita encourage bukan melarang tapi encourage dari modal lokal, pemodal lokal untuk bisa memodali mereka. Jangan kalah dengan pemodal asing," kata Triawan.
"Jadi gak bisa praktisnya kita larang jangan dijual atau kita jamin harganya akan tetap segitu. Sudah pasti kan itu hukum pasar," tutupnya.
Baca juga:
Kepala Badan Ekonomi Kreatif janji rajin blusukan
Kata Ayah Sherina soal banteng moncong putih PDIP yang dia ciptakan
Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Saya tidak punya jasa kepada PDIP
Seminggu dilantik Jokowi, ayah Sherina belum punya kantor dan staf
Sepekan lebih menjabat, bos Badan Ekonomi Kreatif masih 'nganggur'
Anang Hermansyah minta Badan Ekonomi Kreatif berantas pembajakan
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Siapa saja yang hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam forum bisnis? Tak hanya Mendag Zulkifli Hasan, ada juga sederet menteri lainnya yang ikut mendampingi Presiden dalam acara tersebut. Seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar; Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).