Resmikan Tambak Ikan Nila Karawang, Jokowi: Demand Pasar Dunia Yang Sangat Besar
Jokowi mengklaim permintaan pasar dunia terhadap ikan nila di tahun 2024 mencapai 14,4 miliar USD atau kurang lebih Rp230 triliun.
Jokowi mengklaim permintaan pasar dunia terhadap ikan nila di tahun 2024 mencapai 14,4 miliar USD atau kurang lebih Rp230 triliun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan modeling tambak budi daya ikan nila salin di Karawang, Jawa Barat. Menurutnya, permintaan pasar dunia terhadap ikan nila di tahun 2024 mencapai 14,4 miliar USD atau kurang lebih Rp230 triliun.
"Yang paling mungkin sekarang ini adalah ikan nila dipakai untuk tambak ikan nila, yang memiliki demand pasar dunia yang sangat besar sekali. Demand pasar dunia yang sangat besar sekali. Tahun 2024 saja Rp 14,4 miliar US dollar berarti kurang Rp230 triliun, sangat gede sekali," kata Jokowi, di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB), Desa Pusakajaya Utara, Karawang, Rabu (8/4).
Jokowi mengatakan, besarnya permintaan dunia terhadap perikanan mesti dimanfaatkan dengan baik. Dia meyakini banyaknya permintaan berdampak positif pada keberadaan tambak ikan nila dan bakal membuka lapangan pekerjaan yang besar.
"Saya setuju bahwa dibuat model dulu, ada modeling-nya dulu. Kalau modeling-nya udah benar yang diinfokan ke saya dari yang biasanya 1 hektare hanya 0,6 ton per hektare menjadi 80-an ton per hektare dan ini nanti akan bisa mengangkut, membuka lapangan kerja yang sangat besar sekali," ujarnya.
Eks Gubernur DKI Jakarta ini sudah menghitung anggaran untuk membuat tambak serupa di daerah lain sebesar Rp13 triliun.
"Tadi disampaikan menteri dan Pak Dirjen, 78 ribu hektare itu kira-kira butuh berapa anggarannya. Sudah dikalkulasi kira-kira Rp 13 triliun. Saya bilang kalau Rp13 triliun dari Banten ke Jatim, dari Serang sampai Banyuwangi semuanya bisa dikerjakan, saya kira akan mengangkut tenaga kerja yang sangat gede sekali," ujarnya.
Jokowi menambahkan, bila memang program ini sangat visible, maka akan disiapkan dalam APBN 2025 dan ia akan memberitahukan kepada Presiden RI terpilih Prabowo Subianto.
"Membuka lapangan kerja yang sangat gede sekali. Rp 13 triliun bukan uang yang banyak sehingga nanti akan kita lihat ini dulu. Kemudian kalau sangat visible akan saya siapkan di APBN 2025, 2026 dan saya akan bisikin pada pemerintah baru pada presiden terpilih agar mimpi besar ini betul bisa direalisasikan," ujarnya.
Jokowi juga akan meninjau stok dan harga sejumlah bahan pangan.
Baca Selengkapnya“Saya akan bisikin kepada pemerintahan baru presiden terpilih (Prabowo) agar mimpi besar bisa direalisasikan,” jelas Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku terkejut dengan murahnya harga beras di Kolaka Utara.
Baca Selengkapnya"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaTerkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca Selengkapnya