Pesawat hilang, Kemenhub pelototi kinerja AirAsia
"Kita akan review bisnis dan operasional agar faktor keselamatannya lebih baik," ujar Jonan.
Hilangnya pesawat AirAsia nomor QZ 8501 dengan rute Surabaya-Singapura membuat Kementerian Perhubungan geram. Pasalnya, pemerintah Jokowi terus mengingatkan maskapai di Indonesia untuk mengedepankan aspek keselamatan.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pihaknya akan mengevaluasi kinerja bisnis dan operasional maskapai asal Malaysia tersebut di Indonesia.
"Kita akan review bisnis dan operasional agar faktor keselamatannya lebih baik," ujarnya saat jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (29/12).
CEO AirAsia, Tony Fernandes, meyakinkan bahwa pesawat QZ 8501 saat melakukan penerbangan dalam kondisi laik terbang.
Sebelumnya, Ignasius Jonan mengaku akan menaikkan standar keselamatan penerbangan dari saat ini kategori II menjadi kategori I, sesuai ketentuan Badan Penerbangan Amerika Serikat (FAA). Bagi Jonan, aspek keselamatan tidak bisa ditawar-tawar, ini penting untuk menurunkan risiko angka kecelakaan di sektor penerbangan.
Jonan mengancam bakal mencabut izin usaha maskapai penerbangan jika mengesampingkan aspek keselamatan. "Saya tidak mau toleransi soal keselamatan. Saya cabut izinnya kalau tak utamakan keselamatan," ujarnya di Gedung Kemenhub, Jakarta, Rabu (10/12).
Tidak hanya maskapai penerbangan saja yang harus mengutamakan aspek keselamatan, semua transportasi juga harus menerapkan itu. Jonan mengaku lebih fokus pada upaya mengurangi angka kecelakaan, setelah itu perbaikan pelayanan. "Mengurangi angka kecelakaan terpenting dari pelayanan," katanya.
Seperti diketahui, Pesawat AirAsia QZ 8501 tipe Airbus A320 yang hilang di sekitar Tanjung Pandan hingga saat ini masih dalam tahap pencarian. Tentu ini merupakan pukulan bagi AirAsia yang baru saja merayakan ulang tahun ke-10.
Dalam acara yang bertajuk "10th Awesome Years" ini, AirAsia dengan bangga menyebut maskapai mereka bebas dari kecelakaan. Memang benar, selama 10 tahun mengudara, belum pernah terdengar ada pesawat AirAsia yang mengalami kecelakaan.
Pada 2005, maskapai pimpinan Tony Fernandes, pengusaha asal Inggris-Malaysia, ini memulai perjalanannya. Lalu mulainya 2006 mereka melakukan aksi pertamanya dengan harga tiket pesawat yang murah.
2007 mulai menjadi kisah pertama kursi promo yang menjadi andalan mereka saat hingga saat ini. Pada 2008 mulai bermunculan pesawat Airbus dan Allstars. Hingga saat ini, AirAsia terus melakukan inovasi demi menjadi maskapai yan lebih baik.
Malang tak bisa ditolak. Tak ada yang mengira akan ada kejadian seperti sekarang. Pesawat AirAsia QZ 8501 dengan rute Surabaya-Singapura mengalami hilang kontak di sekitar Tanjung Pandan, Bangka Belitung. Pesawat berpenumpang 162 orang hingga saat ini masih belum ditemukan posisinya.
Baca juga:
Basarnas yakin AirAsia bisa ditemukan jika jatuh ke dasar laut
Keluarga penumpang AirAsia gelar doa bersama di Bandara Juanda
Kabasarnas sebut AirAsia diduga jatuh di Selat Karimata
Cari pesawat AirAsia, kapal penemu bangkai Adam Air diterjunkan
Cari AirAsia QZ 8501, Lapan analisis data citra satelit
Cari AirAsia, Basuri suruh nelayan sisir Pulau Nangka
AirAsia hilang, animo pengguna penerbangan murah berkurang?
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan kejadian kaca depan pesawat British Airways nomor 5390 meledak? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal.