PGN Bidik Distribusi Gas Bumi ke Pasar Komersial di Semarang
Hotel Gumaya merupakan salah satu pelanggan komersial yang kini menggunakan gas pipa PGN.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN mendapatkan angin segar untuk memperluas pasar ke sektor komersial di Jawa Tengah berkat integrasi infrastruktur transmisi Gresem, Pipa Cisem I dan jaringan pipa distribusi. Integrasi juga menjadi fasilitas penting untuk optimasi pasokan terutama dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB).
Area Head Semarang PGN Sugianto Eko Cahyono menerangkan pasar komersial di area Semarang banyak bergerak di bidang perhotelan. Dengan menggunakan pipa, kapasitas volume dan kehandalan gas yang disalurkan ke pelanggan meningkat.
"PGN tentunya tetap menjaga nilai lebih gas bumi bisa didapatkan pelanggan yakni pasokan terjamin 24 jam, efisien, aman dan ramah lingkungan," kata Eko dalam keterangannya, Minggu (21/7).
Salah satu pelanggan komersial yang kini menggunakan gas pipa PGN adalah Hotel Gumaya. Hotel bintang 5 ini menggunakan gas bumi PGN sebesar 500 MMBTU per bulan atau setara 14 kilo liter BBM per bulan.
Chief Engineering Hotel Gumaya Rohayat mengatakan, penggunaan gas bumi dimanfaatkan untuk keperluan dapur (kitchen) dan laundry. Dia mencatat, pemanfaatan gas bumi PGN memberikan efisiensi biaya energi kurang lebih 40 persen.
"Selain itu aspek safety yang menjadi concern operasi dari PGN sebagai bagian dari keluarga besar Pertamina Grup, menjadi salah satu pertimbangan kami memilih gas bumi," ujar Rohayat.
Menurutnya, penggunaan pipa juga lebih terjamin pasokannya dan membantu dalam kalkulasi penggunaan energi per bulannya. Selain itu, terdapat diketahui riwayat pemakaian gas sehingga memudahkan perhitungan biaya terkait pengeluaran untuk operasional sehari-hari.
"Secara tekanan gas untuk dapur dan laundry terpantau stabil. Sejauh ini kehandalan gas juga stabil," imbuhnya.
Saat ini, PGN area Semarang melayani untuk 31 industri dan komersial, 29 pelanggan kecil dan 1 pembangkit listrik. Volume penyerapan di pelanggan industri - komersial meningkat dari 0,5 BBTUD menjadi 3,5 BBTUD pasca integrasi Gresem, Pipa Cisem I dan pipa distribusi PGN.