PGN dan PLN Calon Penyerap Gas Blok Masela
Vice President Corporate Service Inpex Corporation, Nico Muhyiddin mengatakan, pihaknya sedang melakukan penjajakan penjualan gas dari Blok Masela. Calon konsumen yang berpotensi menyerap gas adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT PLN (Persero).
Vice President Corporate Service Inpex Corporation, Nico Muhyiddin mengatakan, pihaknya sedang melakukan penjajakan penjualan gas dari Blok Masela. Calon konsumen yang berpotensi menyerap gas adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT PLN (Persero).
Saat ini, perusahaannya sedang melakukan pendekatan dengan PGN dan PLN terkait kebutuhan gas ke depannya dari lapangan gas abadi di Maluku tersebut.
-
Di mana Petronas melakukan akuisisi Blok Masela? PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Petronas Masela telah sukses mengakuisisi kepemilikan Shell Upstream Overseas Services (I) Limited di Blok Masela, Maluku.
-
Apa yang menjadi target Petronas setelah akuisisi Blok Masela? Tak hanya Blok Masela, Petronas juga pasang mata terhadap potensi eksplorasi lain di wilayah Indonesia Timur.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Apa saja yang direvitalisasi PLN di Istana Kepresidenan? PLN melakukan penguatan sistem kelistrikan dan menata ulang infrastruktur kelistrikan Istana dengan menerapkan teknologi paling modern.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Dimana lokasi PLTA Jelok? Tak jauh dari sana terdapat deretan rumah dinas yang dulunya digunakan sebagai tempat tinggal para karyawan PLTA. Saat ini, deretan rumah dinas itu dijuluki sebagai kampung kolonial.
"Kami sudah nanya mereka butuhnya berapa, kualitasnya yang mana, tapi belum ada kontraknya," kata Nico, di Jakarta, Senin (9/9).
Menurutnya, Inpex membuka luas peluang penyerapan gas dari dalam dan luar negeri, sebab kandungan gas yang ada di Blok Masela cukup untuk memenuhi kebutuhan. "Konsumen lokal atau luar tidak ada masalah," ujarnya.
Terkait dengan kemajuan proyek Masela, saat ini perusahaan migas asal Jepang tersebut sedang mengerjakan proses Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) meliputi konsultasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan melakukan kerangka acuan.
"Kalau udah kerangka acuan, sekarang menggabungkan pendapat umum, tapi sebelum kerangka acuan, kami konsultasi ke KLH dan Dinas LH. Kami mau cepat, tapi kami nggak tahu berapa lama. tapi setiap tahap ada waktunya," tutur.
Proyek Masela ditargetkan memproduksi gas pada 2027, dengan perkiraan produksi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton per annum (MTPA) per tahun. Gas tersebut terbagi menjadi dua jenis yaitu 9,5 MTPA dalam bentuk gas alam cair Liquefied Natural Gas (LNG) dan 150 juta kaki kubik (mmscfd) dalam bentuk gas pipa.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bos SKK Migas: Lapangan Gas Abadi Masela Tingkatkan Cadangan Migas RI 300 Persen
Soal Blok Masela, Jokowi Pastikan Tenaga Kerja dan Produk Indonesia Mendominasi
Menteri Jonan: Investasi Asing di Blok Masela Jadi yang Terbesar Sejak 1968
Lapangan Gas Abadi Masela Akan Berproduksi Pada 2027
Inpex Resmi Kantongi Perpanjangan Kontrak Jadi Operator Blok Masela Hingga 2055
Dapat Lampu Hijau KPK, Proyek Pengembangan Blok Masela Kembali Berjalan