PLN: Jawa dan Bali habiskan 75 persen energi nasional
PLN: Jawa dan Bali habiskan 75 persen energi nasional. Jumlah pelanggan di daerah tersebut mencapai 23,1 juta. Dari total konsumsi listrik Jawa Bali ini, 40 persen di antaranya dikonsumsi oleh wilayah Jawa Bagian Tengah yang terdiri dari Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat Jawa dan Bali telah menghabiskan 75 persen energi listrik nasional. Jumlah pelanggan di daerah tersebut mencapai 23,1 juta.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN, Nasri Sebayang mengatakan, beban puncak listrik di Jawa dan Bali mencapai 25.051 MW yang terjadi pada 19 Oktober 2016 lalu.
"Jawa dan Bali itu sistem kelistrikan terbesar di Indonesia mencapai 500 Kv. Meski beban puncak 25.051 MW, cadangan listrik mencapai 30 persen atau sudah ideal," kata Nasri dalam acara media visit PLTA Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4).
Dari total konsumsi listrik Jawa Bali ini, 40 persen di antaranya dikonsumsi oleh wilayah Jawa Bagian Tengah yang terdiri dari Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
"Jadi Jawa dan Bali itu konsumsi 75 persen energi nasional. 40 persen dari ini dikonsumsi oleh Jawa Bagian Tengah," tegasnya.
Rasio elektrifikasi Jawa Bagian Tengah saat ini sudah mencapai 93,04 persen. PLN menargetkan rasio elektrifikasi bisa mendekati 100 persen pada 2019 mendatang.
"Kalau Jawa Barat rasio sudah hampir 97 persen. Diharapkan di 2018 sudah hampir 100 persen."
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
Baca juga:
Jatigede jadi PLTA pertama gunakan teknologi lubang raksasa
Cerita PLN butuh 49 tahun untuk bangun PLTA Jatigede
BPK temukan banyak proyek pembangunan listrik PLN mangkrak
Menengok PLTA pertama bagian dari proyek 35.000 MW
Subsidi PLN dinikmati 230.700 masyarakat mampu di Solo Raya
Tahun ini, PLN siapkan Rp 120 triliun bangun transmisi listrik
2016, rasio elektrifikasi RI capai 91 persen