PLTA Jatigede bakal aliri listrik ke Bandara Kertajati
PLTA Jatigede di Sumedang, Jawa Barat dengan kapasitas 2x55 MW akan menyuplai listrik di Jawa Barat, salah satunya Bandara Kertajati. PLTA ini akan memasok listrik Gardu Induk (GI) Sunyaragi (Cirebon), GI Rancaekek (Bandung) dan GI Bandara Internasional Jawa Barat (Kertajati).
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus mengejar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Sumedang, Jawa Barat. Pembangkit dengan kapasitas 2x55 MW akan menyuplai listrik di Jawa Barat, salah satunya Bandara Kertajati.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN, Nasri Sebayang mengatakan, PLTA ini akan memasok listrik Gardu Induk (GI) Sunyaragi (Cirebon), GI Rancaekek (Bandung) dan GI Bandara Internasional Jawa Barat (Kertajati).
-
Di mana PLTA Gunungtua terletak? Sebuah unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) peninggalan Belanda masih berdiri kokoh di Desa Gunungtua, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
-
Di mana PLTA Ketenger berada? Salah satu peninggalan Belanda itu adalah PLTA Ketenger, lokasinya berada di Gerumbul Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden.
-
Kapan PLTA Kracak diresmikan? Sebagian besar desain gedung pembangkit tidak diubah sejak pertama diresmikan pada 1926, dan hanya diperbarui sesuai bentuk awal.
-
Kenapa PLTA Kracak dibangun? Kala itu, Kota Buitenzorg atau Bogor jadi salah satu kota penyangga Batavia yang sibuk. Banyak aktivitas pemerintahan, industri, pendidikan dan penelitian oleh Belanda yang dilakukan di sana, sehingga membutuhkan supply listrik.
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Apa yang dihasilkan oleh PLTA Ketenger? Selain untuk menggerakkan turbin, air dari PLTA Ketenger juga dialirkan menuju saluran irigasi untuk mengairi pertanian sekitar.
PT PLN menurutnya bahkan telah menjalin kerja sama dengan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) tentang Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL).
"Pengembangan kawasan BIJB di wilayah Jawa Barat ini bagi PLN merupakan peluang untuk menunjang pertumbuhan perekonomian dan memacu perkembangan kawasan industri baru di wilayah Sumedang, Majalengka, Subang serta wilayah Cirebon dan sekitarnya," kata Nasri saat ditemui di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4).
Adapun kebutuhan listrik untuk kawasan BIJB ini yaitu 15 Mega Volt Ampere (MVA) untuk Tahap I di 2017 dan 20 MVA untuk Tahap II di 2019. Untuk pemenuhan kebutuhan BIJB Tahap I sebesar 15 MVA akan dipasok dari Gardu Induk (GI) Cikedung dengan menarik jaringan 20 kV sepanjang 32 kms. Pada Tahap II sebsar 20 MVA akan dipasok dari GI Kertajati/Kadipaten Baru II di tahun 2019.
Untuk mempersiapkan penyaluran tenaga listrik dengan kapasitas tersebut, PLN telah melakukan pengkajian dan melakukan pemetaan pengembangan instalasi kelistrikan sejak tahun 2013 untuk menjamin kesiapan pasokan sekaligus membuat perkiraan pertumbuhan pemakaian tenaga listrik di wilayah tersebut.
Dalam menunjang pembangunan sistem kelistrikan di BIJB, PLN berinvestasi dalam bentuk sarana dan prasarana kelistrikan, antara lain penarikan jaringan 20kV sejauh 16 kms untuk kebutuhan Pembangunan Tower dan Gedung Operasi dengan kapasitas daya 1600 kVA dan pembangunan Gardu Induk Kadipaten Baru II yang sekarang sudah mencapai progress 49 persen dan ditargetkan selesai di bulan Oktober 2017.
Baca juga:
PLN: Jawa dan Bali habiskan 75 persen energi nasional
Jatigede jadi PLTA pertama gunakan teknologi lubang raksasa
Cerita PLN butuh 49 tahun untuk bangun PLTA Jatigede
BPK temukan banyak proyek pembangunan listrik PLN mangkrak
Menengok PLTA pertama bagian dari proyek 35.000 MW
Subsidi PLN dinikmati 230.700 masyarakat mampu di Solo Raya
Tahun ini, PLN siapkan Rp 120 triliun bangun transmisi listrik