Sejarah PLTA Kracak di Bogor, Berjasa Aliri Listrik untuk Trem di Batavia
Keberadaannya cukup berpengaruh bagi Bogor dan Jakarta, terutama untuk transportasi trem.
Keberadaannya cukup berpengaruh bagi Bogor dan Jakarta, terutama untuk transportasi trem.
Sejarah PLTA Kracak di Bogor, Berjasa Aliri Listrik untuk Trem di Batavia
Ada banyak peninggalan Belanda di wilayah Bogor, Jawa Barat, yang dulu berpengaruh. Selain Kebun Raya yang sempat menjadi pusat penelitian botanikal, PLTA Kracak juga salah satunya.
Unit pembangkit listrik tenaga air yang kini dikelola oleh PT Indonesia Power, sub holding PT PLN Persero ini terletak di Kampung Cimande Hilir, Desa Parakansalak, Kecamatan Leuwiliang.
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Dimana lokasi PLTA Ketenger? Salah satu peninggalan Belanda itu adalah PLTA Ketenger, lokasinya berada di Gerumbul Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden.
-
Kapan PLTA Ketenger dibangun? Pembangunan PLTA Ketenger dimulai pada tahun 1935 dan rampung pada tahun 1939.
-
Kapan PLTU Batang dibangun? 'Karena teknologi untuk bikin 1 unit 1.000 itu harus dilakukan reviewing kemudian berdasarkan pengalaman di lapangan baru timbul 1 unit 1.000. Dan itu disebut Ultra Super Critical. Selama ini yang paling tinggi yang pernah dibangun adalah Super Critical ini,'
-
Dimana Stasiun Bogor dibangun? Stasiun pertama didirikan tahun 1873 oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Menghubungkan rute kereta pertama Batavia-Buitenzorg PP. Sementara Stasiun yang masih dioperasikan hingga kini dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) tahun 1881.
-
Kapan PLTA Gunungtua dibangun? Sebuah unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) peninggalan Belanda masih berdiri kokoh di Desa Gunungtua, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Bangunan ini diklaim sebagai PLTA tertua di tatar Sunda, setelah didirikan sekitar tahun 1921.
Sebagian besar desain gedung pembangkit tidak diubah sejak pertama diresmikan pada 1926, dan hanya diperbarui sesuai bentuk awal.
Menurut kisah, PLTA ini punya andil besar menerangi Kota Bogor yang kala itu bernama Buitenzorg. Sejak pengoprasiannya, kegiatan perkotaan termasuk gedung pemerintahan di sana berjalan dengan baik.
Tak sampai di situ. Kapasitas PLTA Kracak yang cukup besar, dengan daya jangkau yang mampu menyentuh Batavia juga turut membantu sebagian operasional listrik di sana untuk mobilitas Trem. Berikut selengkapnya.
Posisi Turbinnya Diapit Bukit
Mengutip kanal YouTube Jejak Siborik, Jumat (12/1), posisi PLTA tersebut berada di antara bukit. Letak kantor dengan turbinnya dipisah jurang, dengan kemiringan hingga 80 derajat.
Turbin berada di dataran rendah, sedangkan kantor berada di atas, sehingga para pegawai harus menurunin anak tangga atau menggunakan kereta lori yang ditarik sling baja.
Pemandangan unik lainnya adalah terdapatnya pipa baja raksasa yang membentang di sepanjang pembangkit listrik guna menyalurkan air ke pusat turbin.
Desain Pembangkit Masih Khas Kolonial
Seperti terlihat, gaya bangunannya masih sangat kental dengan nuansa kolonial. Beberapa yang menjadi ciri di antaranya gedung yang dibuat persegi dan berstruktur tinggi. Lalu gerbang masuknya yang juga didesain tinggi.
Kemudian, ornamen batu hitam bulat yang tertempel di dinding sebagai pondasinya. Lantai di sana juga masih mempertahankan gaya lama.
Di bagian belakang bangunan terdapat sungai, tempat membuang air yang merupakan sisa pengolahan energi listrik.
Terdapat Lori Legendaris
Daya tarik PLTA Kracak lainnya adalah terdapatnya lori atau kereta mini yang sudah berusia sama dengan PLTA-nya.
Lori ini dikendalikan dengan dua model, yakni manual dan digital. Untuk manual, terdapat tuas yang dikendalikan oleh operator di dalam gedung di ujung rel.
“Jadi kalau kami di sini bisa dikenalikan menggunakan HP, jadi nggak usah pakai operator lagi. Tapi syaratnya harus dengan kondisi sinyal bagus,” kata teknisi operator PLTA Kracak, Futuh di kanal Jejak Siborik.
Ruang Turbin dan Travo
Mengutip laman Kementerian Pendidikan, bangunan unit dari PLTA Kracak terdiri dari dua jenis. Pertama adalah bangunan pembangkit, di mana turbin dan generator buatan Swiss ditempatkan. Sedangkan kedua adalah bangunan untuk travo atau sumber listrik.
Secara denah, bangunan utama tersebut memiliki bentuk L memanjang, dengan arah yang menghadap dari arah timur ke barat.
Terdapat juga dua jenis turbin, yakni yang vertikal dan horizontal. Untuk horziontal fungsinya untuk menghantarkan listrik ke area sekitar PLTA dengan ukuran yang lebih kecil. Sedangkan yang vertikal (berbaring), fungsinya untuk memproduksi listrik utama.
Berjasa bagi Bogor dan Batavia
Kala itu, Kota Buitenzorg atau Bogor jadi salah satu kota penyangga Batavia yang sibuk. Banyak aktivitas pemerintahan, industri, pendidikan dan penelitian oleh Belanda yang dilakukan di sana, sehingga membutuhkan supply listrik.
Setelah PLTA Kracak berfungsi, aliran listrik bisa cukup merata di wilayah perkotaan Buitenzorg, termasuk di gedung pemerintahan. Tak sampai di situ. Aliran listrik juga di-supplay ke Batavia untuk keperluan tata kota, dan transportasi trem.
“Jadi ini listriknya disalurkan ke Bogor, yang saat itu Buitenzorg sedang butuh, terutama untuk penerangan kantor gubernur. Setelah Buitenzorg memiliki penerangan, listrik disalurkan ke Tanjung Priuk untuk operasional Trem dan perkotaan,” kata sang kreator, Jejak Siborik.
Punya Daya hingga 18,9 Megawatt
Merujuk web.pln.co.id, saat ini PLTA Kracak masih beroperasi dengan daya tampung listrik hingga 18,9 megawatt.
PLTA Kracak saat ini masih menyalurkan listrik ke sistem interkoneksi Jawa-Bali, termasuk penerangan di beberapa kecamatan dan pelosok pedesaan.
“PLTA Kracak sendiri bangunan utamanya masih yang lama,” katanya.