Fakta Waduk Sigura-Gura, Bendungan PLTA Terbesar yang Ada di Indonesia
Waduk Sigura-Gura, bendungan PLTA Inalum terbesar di Indonesia.
Bendungan merupakan sebuah bangunan yang biasa digunakan untuk mengalirkan air Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Fakta Waduk Sigura-Gura, Bendungan PLTA Terbesar yang Ada di Indonesia
Kabupaten Asahan tepatnya di Sungai Asahan terdapat sebuah bendungan yang bernama Bendungan Sigura-Gura. Pada 1984, Bank Indonesia merilis uang pecahan 100 rupiah bergambar burung Dara Mahkota dan Bendungan Tangga.Bendungan Sigura-Gura dinobatkan menjadi bendungan terbesar di Indonesia setelah Bendungan Sutami. Fungsi bendungan ini sampai sekarang digunakan untuk menjaga stok ketersediaan air dan besaran energi air yang diperlukan bagi pembangkit listrik di PLTA Sigura-Gura.
Bendungan dan PLTA Sigura-Gura menjadi fasilitas penting sebagai pemasok listrik bagi pabrik peleburan aluminium milik Inalum di Kuala Tanjung. Simak fakta waduk Sigura-Gura yang dihimpun merdeka.com berikut ini.
-
Mengapa Sumur Jalatunda disebut sumur terbesar di Indonesia? Dikatakan bahwa area sumur ini memiliki diameter sekitar 90 meter dengan kedalaman berkisar antara 100 hingga 150 meter. Tak heran, jika sumur ini dijuluki sebagai sumur terbesar di Indonesia.
-
Dimana lokasi Bendungan Pucang Gading? Bendungan ini mengontrol debit air dari Ungaran yang mengarah ke daerah Semarang bagian timur.
-
Dimana PLTA Gunungtua berada? Sebuah unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) peninggalan Belanda masih berdiri kokoh di Desa Gunungtua, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
-
Apa fungsi utama Bendungan Pucang Gading? Selain untuk pengairan sawah, pintu air itu menjadi pengontrol debit air yang menjadi penyebab banjir pada beberapa daerah di Semarang.
-
Kenapa PLTA Gunungtua dibangun? Mulai majunya perkebunan tersebut, pihaknya bersama kalangan terkait lantas membangun PLTA Gunungtua sebagai pilar pemenuhan listrik di sana.
-
Di mana PLTU Batang berada? PLTU Batang adalah pembangkit listrik tenaga uap ultra critical sebesar 2x1.000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Dibangun Masa Orde Baru
Mengutip beberapa sumber, Bendungan Sigura-Gura mulai dibangun pada Mei 1978. Secara jenis, bendungan ini menggunakan struktur Beton Gravity dengan tinggi 46 meter dari dasar Sungai Asahan.
Letak bendungan ini berada di Pintu Pohan Meranti, Sumatra Utara atau 23,3 Km dari hulu Sungai Asahan atau 8,8 Km dari Bendungan Siruar dan 1 Km di hilir Air Terjun Sigura-Gura.
Bendungan ini didesain bisa menampung air mencapai 6.140.000 m3 dan digunakan sebagai PLTA untuk industri peleburan aluminium (Inalum) agar pasokan listrik bisa teraliri dengan lancar.
Pembangkit Bawah Tanah Pertama
Mengutip Liputan6.com, Bendungan Sigura-Gura berbentuk layaknya tangga. Berfungsi memberikan sumber air untuk menggerakkan stasiun pembangkit.
Bedanya, pembangkit Sigura-Gura berada di kedalaman 200 meter dan menjadikan PLTA bawah tanah pertama yang ada di Indonesia. Di dalamnya, terdapat 4 lantai bawah tanah dilengkapi dengan 4 generator yang mampu menghasilkan listrik sebesar 286 MW.
Pusat Pengendali
Bendungan Sigura-Gura menjadi pusat pengendali dalam membuka dan menutup pintu air, menggerakkan dan menghentikan putaran turbin atau menaikkan dan menurunkan tenaga listrik.
Listrik yang dialirikan di stasiun pembangkit Sigura-Gura kemudian di salurkan ke Kuala Tanjung. Sebelum disuplai, seluruh arus listrik diatur terlebih dahulu di Rumah Pengendali.
Seluruh pengendalian arus listrik ini menggunakan bantuan teknologi komputer dengan sistem kendali jarak jauh yang ada di Rumah Pengendali PLTA Sigura-Gura.
Berada di Dataran Tinggi
Secara letak geografis, fasilitias pembangkit Inalum ini berada di dataran tinggi yakni perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.
Untuk mencapai fasilitas PLTA ini, bisa ditempuh dengan transportasi darat dari Kabupaten Asahan sekitar 90 menit.