PLTU milik PT PP diharap bisa tambah daya listrik Lampung
Keadaan PLTU yang sangat stabil merupakan loncatan besar bagi PT PP (Persero) Tbk dalam bisnis pembangkit listrik. PLTU Lampung Tengah dengan jumlah karyawan sebanyak 65 orang dapat beroperasi secara handal dan mampu memproduksi listrik sesuai target yang sudah ditentukan sebelumnya.
Komisaris Utama PT PP (Persero) Tbk, Andi Gani Nena Wea meninjau pengoperasian dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Lampung Tengah 2X7 MW pertama milik PT PP. Pembangkit saat ini dikelola oleh anak perusahaan, yaitu PT Sepoetih Daya Prima di bawah pengawasan PT PP Energi.
Dalam kunjungan ini, hadir pula Komisaris Independen PT PP Aryanto Sutadi, Direktur EPC dan Kerja sama Luar Negeri Abdul Harris Tatang, Direktur Utama PT PP Energi Taufiq Aria, dan Kepala Divisi EPC Nurlistyo.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Mengapa PLTU Batang dibangun? Pembangunan PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Siapa yang membangun PLTU Batang? PLTU Batang merupakan proyek dengan pola Kerjasama Pemerintah Swasta skala besar pertama dengan nilai investasi lebih dari USD 4 miliar.
PLTU Lampung Tengah 2X7 MW dikerjakan dan dikelola langsung oleh PT Sepoetih Daya Prima dan telah menghasilkan energi listrik sebanyak 84.096.000 kWh per tahun. Daya listrik yang dihasilkan PLTU ini mampu membantu pengadaan listrik di Kabupaten Gunung Sugih, Lampung Tengah.
PLTU ini dimulai konstruksinya pada tahun 2011 dan sudah mulai beroperasi secara komersial sejak 1 Mei 2014. Keadaan PLTU yang sangat stabil merupakan loncatan besar bagi PT PP (Persero) Tbk dalam bisnis pembangkit listrik. PLTU Lampung Tengah dengan jumlah karyawan sebanyak 65 orang dapat beroperasi secara handal dan mampu memproduksi listrik sesuai target yang sudah ditentukan sebelumnya.
"Harapannya, pembangkit Listrik yang dikelola oleh PT PP Energi ini dapat membantu meningkatkan daya listrik yang dibutuhkan di Provinsi Lampung, tidak hanya di Kabupaten Gunung Sugih saja," ujar Andi Gani Nena Wea dalam kunjungannya dikutip dari keterangan resmi perusahaan di Jakarta, Jumat (16/2).
Kunjungan proyek kali ini juga diisi dengan CSR PT PP Energi untuk 6 panti asuhan serta pesantren di daerah sekitar Lampung Tengah, dengan total sumbangan sebesar Rp 100 juta. Setiap panti asuhan dan pesantren mendapatkan sumbangan berupa seperangkat komputer, printer, uang tunai dan sound system.
Rombongan pun melanjutkan kunjungan menuju Palembang untuk melakukan peninjauan pengoperasian dan pemeliharaan PLTG Talangduku 56.6 MW yang merupakan PLTG pertama milik PT PP (Persero) Tbk dan dikelola langsung oleh anak perusahaan, yaitu PT Muba Daya Pratama, di bawah pengawasan PT PP Energi.
PLTG Talangduku 56.6 MW mulai dikerjakan konstruksinya pada tahun 2010 dan mulai beroperasi di tahun 2011. Selama 2 tahun terakhir, PLTG yang dikelola secara mandiri oleh 31 orang karyawan PT Muba Daya Pratama dengan menggunakan teknologi aeroderivatif mampu memproduksi 297,489,600 kWh per tahun dan melebihi target yang ditentukan.
Ke depannya diharapkan PT PP (Persero) Tbk akan terus mengembangkan bisnis dalam bidang pembangkit listrik yang tujuannya dapat membantu pembangunan Indonesia, terlebih di daerah tertinggal.
Baca juga:
Bangun PLTU Jawa 7, PLN bakal hemat Rp 90 triliun
Antam lepas PLTU Pomalaa Rp 3 triliun kepada Bukit Asam
Bank Dunia sebut peninjauan ulang PPA bikin bingung investor
ESDM surati bos PLN minta tinjau ulang kontrak jual beli listrik PLTU dengan swasta
Presiden Jokowi ingin PLTU Jawa selesai di 2019, lebih cepat satu tahun
Presiden Jokowi klaim proyek PLTU Banten serap 10.000 tenaga kerja
Presiden Jokowi resmikan megaproyek PLTU senilai USD 5,87 miliar