Presiden Jokowi janji tahun depan bunga KUR turun lagi jadi 9 persen
Dana subsidi untuk bunga KUR akan ditingkatkan mencapai Rp 7 triliun.
Presiden Joko Widodo berjanji bunga kredit usaha rakyat (KUR) turun menjadi 9 persen tahun depan. Saat ini, pemerintah telah menurunkan bunga KUR dari 22 persen menjadi 12 persen.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja di Pasar Manis, Purwokerto, Selasa (30/6). Presiden juga menegaskan dana subsidi untuk bunga KUR akan ditingkatkan mencapai Rp 7 triliun.
"Tahun depan akan kita turunkan (dari 12 persen) jadi sembilan persen. Kalau ke rentenir berapa?" katanya di Pasar Manis.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Presiden Joko Widodo juga memberikan kartu izin usaha mikro kecil. Dia mengungkapkan, kartu izin itu diperlukan bagi pedagang untuk mendapatkan kredit usaha mikro dari perbankan. Presiden mengatakan, dengan mengantongi izin pedagang bisa lebih mudah mengakses modal ke perbankan.
Kartu ini membuat pengusaha kecil tak lagi terjerat oleh rentenir. "Kita mensubsidi Rp 900 miliar. Ke depan akan dinaikkan Rp 7 triliun untuk bunga saja. Jadi jangan takut untuk mencari pinjaman dari perbankan," kata Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan, mulai akhir Juni 2015 ini, tingkat suku bunga KUR mikro resmi turun menjadi 12 persen.
Guna memberikan subsidi agar suku bunga KUR menjadi 12 persen itu, menurut Bambang, pemerintah telah menaikkan anggaran untuk subsidi bunga KUR menjadi sebesar Rp 1 triliun.
"Subsidi bunga KUR yang sudah ada dalam anggaran pemerintah sebesar Rp 400 miliar dinaikkan menjadi Rp 1 triliun," kata Bambang seperti dilansir dari Sekretariat Kabinet di Jakarta, Minggu (28/6).
Menurut Bambang, dana Rp 600 miliar disiapkan untuk dapat menyokong turunnya bunga KUR, yang diambil dari realokasi dana dalam APBN. "KUR mikro ini dapat diakses oleh pelaku usaha mikro dan kecil dengan besaran kredit Rp 25 juta tanpa agunan," jelas Bambang.