Presiden Jokowi Minta Aturan Pajak Dievaluasi Berkala Agar Investasi RI Tetap 'Seksi'
Presiden Jokowi juga menginginkan investasi yang mendapatkan insentif adalah sektor-sektor yang betul-betul memperkuat industri dan ekonomi nasional. Selain itu, bisa mendorong transformasi ekonomi, hilirisasi dari bahan mentah ke industri pengolahan, dan memperkuat industri yang berorientasi ekspor.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas mengenai Kebijakan Investasi dan Perpajakan. Saat memberikan sambutan pengantar, Presiden Jokowi meminta jajarannya mengevaluasi secara berkala kebijakan-kebijakan terkait investasi dan perpajakan.
"Saya minta agar kebijakan-kebijakan terkait dengan investasi, insentif perpajakan perlu kita evaluasi berkala sehingga lebih menarik dibandingkan negara lain dan betul-betul bisa berjalan efektif di dalam pelaksanaannya," tegas Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/11).
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Mengapa Jokowi menekankan pentingnya investasi sekarang untuk IKN? Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang," tegasnya.
-
Kenapa Presiden Jokowi ingin menerapkan skema investasi 'family office' di Indonesia? Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana berbasis keluarga atau family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai USD500 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
Presiden Jokowi juga menginginkan investasi yang mendapatkan insentif adalah sektor-sektor yang betul-betul memperkuat industri dan ekonomi nasional. Selain itu, bisa mendorong transformasi ekonomi, hilirisasi dari bahan mentah ke industri pengolahan, dan memperkuat industri yang berorientasi ekspor.
"Investasi yang mendapatkan insentif harus bisa memberikan nilai tambah sehingga kita bisa merevitalisasi industri dan dapat mengurangi impor bahan baku serta menumbuhkan industri yang memanfaatkan sumber daya ekonomi lokal yang kita miliki," kata dia.
Presiden Jokowi kemudian meminta kebijakan investasi betul-betul didesain dengan target kepentingan nasional bukan hanya pada penciptaan lapangan kerja baru. Kebijakan investasi juga diharapkan tidak hanya menurunkan angka pengangguran tetapi juga bisa memperkuat pelaku ekonomi domestik, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah.
"Manfaatkan transfer alih teknologi yang ada, serta mendorong kemitraan usaha besar dengan usaha menengah, usaha kecil, dan usaha mikro," pesannya.
Baca juga:
Prabowo Soal Penguasaan Asing Saat DNI Direvisi: Apa yang Tersisa Buat Indonesia?
Mengupas Beberapa Sektor Industri yang Bisa Dikuasai Asing
25 Sektor Usaha Bisa dikuasai Asing, Ini Detailnya
Tak Hanya Ingin Undang Asing, Ini Alasan Pemerintah Jokowi Revisi DNI
Menperin Airlangga Buka-bukaan Untung Aturan Penguasaan 100 Persen Asing di Industri
28 Bidang Usaha Ini Dipastikan Bisa Dikuasai Asing 100 Persen
Jokowi Ingin Kepulauan Solomon Buka Pintu bagi Investor RI