Program inklusi keuangan RI terbaik se-Asia Pasifik, kalahkan India
Program inklusi keuangan RI terbaik se-Asia Pasifik, kalahkan India. Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, mengatakan di antara anggota G-20, program inklusi keuangan RI dinobatkan yang paling lengkap dan terbaik. Di mana, indeks literasi sebesar 29,7 persen dan indeks inklusi 67,8 persen.
Program inklusi keuangan Indonesia oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama sejumlah kementerian dan lembaga mendapat penghargaan dari Global Inclusion Award 2017. Indonesia mengungguli inklusi keuangan negara lain di kawasan Asia Pasifik.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, mengatakan di antara anggota G-20, program inklusi keuangan RI dinobatkan yang paling lengkap dan terbaik.
"Jadi program inklusi keuangan kita mengalahkan apa yang juga sedang dilakukan India dan Pakistan," kata Muliaman di Kantor OJK, Jakarta, Rabu (10/5).
Menurut Muliaman, banyak indikator yang menjadikan Indonesia yang terdepan dalam meningkatkan akses kuangan masyarakatnya. Di antaranya, program ini dikuatkan dengan adanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2016.
Selain itu, produk yang diciptakan para industri jasa keuangan baik perbankan ataupun non-perbankan dinilai juga lengkap. Produk ini didukung dengan komitmen para regulator untuk bekerjasama dengan seluruh stakeholder dan elemen masyarakat dalam sosisalisasinya.
"Ditambah kita punya target pasti, dimana pada 2019 target inklusi keuangan kita itu 75 persen dari total orang dewasa," tegas Muliaman.
Global Inclusion Award 2017 ini merupakan penghargaan yang diberikan oleh Child and Youth Finance International (CYFI) yang bekerjasama dengan Pemerintah Jerman.
Hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan OJK pada 2016 mencatat indeks literasi sebesar 29,7 persen dan indeks inklusi 67,8 persen. Angka ini meningkat dibandingkan hasil survei sebelumnya yang mencatatkan angka indeks literasi 21,8 persen dan indeks inklusi 59,7 persen.
"Sampai akhir tahun ini indeks literasi kita harapkan bisa di atas 60 persen," tutup Muliaman.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa kondisi sektor jasa keuangan nasional menurut OJK? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
Baca juga:
Jokowi: Kalau di China, bayar tunai diketawain
Menteri Rini sebut kaum perempuan harus melek keuangan
Cara pemerintah genjot kesejahteraan rakyat lewat inklusi keuangan
Ini penyebab rendahnya inklusi keuangan di Indonesia versi BI
Tumbuh tertinggi, kontribusi sektor keuangan pada ekonomi terus naik
Dorong penyaluran KUR, OJK percepat akses keuangan daerah
Ini cara OJK lindungi masyarakat dari penipuan pelunasan kredit