Proyek-Proyek Besar yang Digeber Jokowi pada Periode Kedua
Periode kedua nanti, Jokowi akan mengebut beberapa proyek. Inilah proyek-proyek tersebut
Pada periode kedua, Presiden Jokowi akan mengebut sejumlah proyek infrastruktur andalan. Proyek-proyek besar itu ditargetkan akan selesai sebelum masa jabatannya berakhir pada 2024.
Tidak hanya jalan tol, proyek-proyek seperti transportasi juga akan dikebut. Berikut ulasan lengkap mengenai proyek-proyek besar yang digeber Jokowi pada periode kedua:
-
Apa solusi yang diusulkan Jokowi untuk menutup kerugian MRT dan LRT? Jokowi menilai sistem jalan berbayar elektronik atau "electronic road pricing" (ERP) dapat menjadi sumber penerimaan daerah yang dapat menutup kerugian tersebut."Akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan. Dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi," kata Jokowi.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Bagaimana kondisi jalan yang dilalui Jokowi? Mobil dinas RI 1 jenis Mercedes Benz S 600 Guard itu harus berjalan lambat dan dikabarkan sempat 'nyangkut'. Saking rusak parah, Jokowi sampai harus berganti mobil. Dari kendaraan dinas mercy ke mobil jenis jip.
-
Apa tujuan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai)? Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome – Manggarai) bertujuan mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral."Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta," kata dia.
-
Kapan LRT Jabodetabek resmi dibuka? Resmi dibuka pada 28 Agustus 2023 oleh Presiden Joko Widodo, LRT Jabodetabek memberikan pilihan transportasi modern yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan serta memudahkan mobilitas bagi para pekerja dan penduduk di sekitar stasiun.
-
Kenapa LRT Jabodetabek diharapkan dapat mengurangi kemacetan? Resmi dibuka pada 28 Agustus 2023 oleh Presiden Joko Widodo, LRT Jabodetabek memberikan pilihan transportasi modern yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan serta memudahkan mobilitas bagi para pekerja dan penduduk di sekitar stasiun.
Proyek LRT
Proyek Lintas Rel Terpadu Jabodebek atau LRT Jabodebek masih terus berjalan. Proyek ini dimulai pada 2018, dengan menghubungkan wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi. Proyek yang dilaksanakan oleh PT Adhi Karya (Persero) ini memiliki enam rute yang sedang dikebut, yaitu rute Cawang-Harjamukti, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, Dukuh Atas-Palmerah senayan. Kemudian rute Harjamukti-Bogor dan Palmerah-Grogol/Bogor.
Pembangunan tahap I yang sedang berlangsung yakni rute Bekasi Timur – Cawang – Kuningan – Dukuh Atas, dan Harjamukti - Cawang. Sedangkan tahap II akan membangun jalur Cibubur – Bogor, dan Dukuh Atas – Palmerah – Senayan. Sementara tahap III membangun jalur Palmerah - Grogol.
Untuk progres pengerjaan LRT, menurut laman resmi LRT tercatat pada Juni 2019 sudah 63 persen. Untuk pembangunan Cawang- Cibubur mencapai 82. 69 persen, Cawang-Dukuh Atas mencapai 51.902 persen, dan Cawang-Bekasi Timur 57.053 persen. Proyek ini memakan dana Rp500 miliar per kilometer. Tahap 1 ditargetkan akan selesai pada 2021.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung masih terus berjalan. Dalam proses pembangunan, ada banyak kendala-kendala yang harus dihadapi, seperti pembebasan lahan hingga masalah izin Pemda setempat. Perlu diketahui, lahan yang dibutuhkan untuk proyek kereta cepat seluas 143 kilometer yang membentang dari Halim Perdanakusuma di Jakarta ke Walini, Bandung Barat.
Izin yang belum didapatkan dari Bupati Bandung Barat, Aa Umbara. Ia enggan mengakomodir proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebab, PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) belum berkomitmen terhadap pemerintah daerah.
Proyek yang dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA ini akan selesai pada 2021. Jika sudah jadi, kereta cepat ini memiliki kecepatan hingga 200 kilometer per jam hingga membuat perjalanan dari Jakarta-Bandung hanya memakan waktu 35 menit.
Menurut WIKA, konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah mencapai 9,2 persen sampai dengan Februari 2019. Perusahaan menargetkan pembangunan KCJB mencapai 55 persen pada tahun ini.
"Kereta cepat itu sekarang progresnya 8 hampir 9,2 persen. Sampai akhir bulan lalu 9,2 persen," ujar Direktur Utama WIKA, Tumiyana.
Proyek Terminal 4 Bandara Soekarno Hatta
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menginstruksikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Dirut Angkasa Pura II untuk membangun terminal keempat di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten. Dia menargetkan pembangunan tersebut dimulai pada 2021.
"Kita harapkan di 2021 terminal keempat juga sudah dibangun lagi. 3 Tahun rampung, kapasitas 35 juta," ujar Presiden Jokowi.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin memperkirakan dana yang harus dikeluarkan untuk proyek tersebut sekitar Rp1 triliun. Nantinya dana pembangunan itu akan menggunakan kas internal perusahaan dan penerbitan obligasi.
Proyek Infrastruktur di Beberapa Wilayah Indonesia
Tak hanya Jakarta, Jokowi juga memiliki banyak infrastruktur yang saat ini masih dibangun. Salah satunya pembangunan jalan tol. Ada 51 proyek jalan tol yang masih dikebut. Ruas-ruas tersebut tersebar di antaranya 16 di Sumatera, 15 di Jawa, 18 di Jabodetabek, 1 di Kalimantan dan 1 di Sulawesi.
Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol juga terbilang fantastis, mencapai Rp500 triliun rupiah. Dana sebanyak itu untuk pembangunan tol Trans Jawa hingga Tol Sumatera.
(mdk/has)