PTPN III dan Pertamina NRE Sepakati Komersialisasi Kredit Karbon, Begini Cara Kerjanya
Kerja sama ini berfokus pada komersialisasi kredit karbon dari penangkapan gas metana yang sebelumnya terlepas ke atmosfir.
Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi terhadap upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
PTPN III dan Pertamina NRE Sepakati Komersialisasi Kredit Karbon, Begini Cara Kerjanya
PTPN III dan Pertamina NRE Sepakati Komersialisasi Kredit Karbon, Begini Cara Kerjanya
- Pertamina Patra Niaga Kirim Bantuan Korban Erupsi Lewotobi, Ada 1.400 Liter Minyak Tanah dan BBM
- Pertamina Patra Niaga Perluas Distribusi SAF, Dukung Dekarbonisasi Penerbangan Nasional
- Subholding Gas Pertamina Siap Kembangkan Kerja Sama Bisnis Rendah Karbon
- Pertamina Patra Niaga Awali 27 Tahun dengan Memberi Energi di Setiap Perjalananmu
PT Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menjalin kemitraan dengan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dalam proyek komersialisasi kredit karbon.
Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi terhadap upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna dan Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, Fadli Rahman, di Jakarta, pada Jumat (12/1/2024).
Kerja sama ini berfokus pada komersialisasi kredit karbon dari penangkapan gas metana yang sebelumnya terlepas ke atmosfir dan kredit karbon dari energi listrik terbarukan yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.
Proses pembangkitan PLTBg memanfaatkan limbah cair atau Palm Oil Mill Effluent (POME) dari pabrik kelapa sawit milik PTPN III (Persero) yang diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Kemudian, limbah POME tersebut ditampung di kolam penampung yang tertutup (covered lagoon) sehingga emisi gas metana yang dihasilkan limbah POME tersebut tidak terlepas ke atmosfir.
Selanjutnya, gas metana tersebut lalu diproses untuk menghasilkan energi listrik terbarukan dengan kapasitas PLTBg 2,4 MW.
Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna mengatakan, kesepakatan ini juga mencakup kerja sama dalam kajian dan pengembangan inovasi dan teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam operasional bisnis keduanya.
Selain itu, implementasi proyek dan potensi lain yang dapat menghasilkan kredit karbon juga menjadi bagian dari kesepakatan ini.
Dia mengatakan, PTPN III (Persero) sebagai Holding BUMN Perkebunan merupakan perusahaan terbaik di dunia dalam subsektor Agriculture dari hasil penilaian lembaga Rating ESG Sustainalytics dengan nilai ESG sebesar 17.1 (Low Risk).
"Tentunya kami berkomitmen untuk terus menjalankan program dekarbonisasi demi mewujudkan kegiatan sirkular ekonomi dan bisnis perkebunan yang berkelanjutan. Kolaborasi ini juga memberi kami peluang untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah sekaligus membuka pintu bagi diversifikasi pendapatan melalui kredit karbon (from waste
to cash),: ujar Denaldy di Jakarta, Selasa (6/2).
Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, Fadli Rahman menyampaikan bahwa Pertamina NRE dan PTPN III (Persero) telah menjalin kerja sama strategis sejak 2018, dengan membangun PLTBg Sei Mangkei yang mulai beroperasi di 2020.
“Kami melanjutkan kerja sama strategis ini ke tingkatan lebih tinggi melalui komersialisasi kredit karbon dari PLTBg Sei Mangkei. Ini merupakan bentuk konsistensi kedua pihak dalam menunjukkan komitmen transisi energi menuju net zero emission 2060,” ungkap Fadli.