Punya anggaran besar, kualitas pendidikan RI harus perbaiki
Salah satu permasalahannya terletak pada belum meratanya tenaga pengajar di daerah-daerah terpencil.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Sofyan Djalil mengatakan pertumbuhan pendidikan di Indonesia masih sangat lambat. Sehingga, masih perlu adanya perbaikan kualitas pendidikan.
"Dari pendidikan, data kita menunjukkan anggaran pendidikan dalam APBN meningkat 20 persen sejak 2008. Namun, sampai 2012 tidak terlihat peningkatan kualitas pendidikan," ujar Sofyan dalam Musyawarah Pembangunan Nasional (Musrenbang) di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (20/4).
-
Apa latar belakang pendidikan Kiran, cucu Soekarno? Kiran, 18 tahun, baru lulus dari Sevenoaks School di Inggris.
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Kapan Azriel Hermansyah berencana melanjutkan pendidikan? Aurel Hermansyah juga mengungkapkan bahwa adiknya, Azriel, berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2 dalam waktu dekat.
-
Asinan Betawi Hj. Sofy berlokasi di mana? Menariknya, warung asinan yang terletak di Jalan KH Hasyim Ashari, Kecamatan Pinang ini legendaris sejak 1975.
-
Siapa yang membiayai Soeharto untuk melanjutkan sekolah? “Saya masih ingin melanjutkan sekolah, tetapi baik ayah saya mau pun keluarga lainnya tidak ada yang sanggup membiayai saya sekolah. Keadaan ekonomi keluarga saya rendah sekali,” tulis Soeharto dalam otobiografinya Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya yang ditulis oleh G Dwipayana dan Ramadhan KH
-
Siapa yang berperan sebagai Sofya di sinetron Bidadari Surgamu? Kehadiran Michelle membuat alur cerita sinetron Bidadari Surgamu semakin menarik. Wajar jika sinetron yang ditayangkan SCTV ini bisa terus bertahan hingga saat ini. Sebelum bergabung dengan sinetron Bidadari Surgamu, Michelle sudah punya perjalanan karier yang panjang. Berikut Merdeka telah meranngkumnya.
Dia menambahkan, salah satu permasalahannya terletak pada belum meratanya tenaga pengajar di daerah-daerah terpencil.
"Data dari Bappenas melalui Kemendikbud, guru dan murid di beberapa daerah sudah ideal. Tapi pemda selalu minta tambah guru honorer. Karena guru bertumpuk di kota, di desa tidak mau lagi mengajar," jelas dia.
Selain tenaga pengajar, masalah lainnya adalah mata pelajaran di Indonesia masih terlalu banyak. Hal tersebut tentunya akan membebankan murid, sehingga mereka akan melakukan berbagai cara untuk bisa menyelesaikan tugas dari setiap mata pelajaran.
"Di Indonesia mata pelajaran sampai 16, sedangkan di luar negeri seperti di Australia hanya 4 mata pelajaran. Tapi anak-anak disana tidak bodoh dari kita. Maka kita harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah ini dalam berbagai bidang," jelas Sofyan.
Untuk itu, dia menambahkan pemerintah akan menentukan target, kebijakan, dan indikator pendidikan yang strategis. Seperti, meningkatkan standar kompetensi guru, dan meningkatkan integritas lingkungan yang diimbangi dengan beban kurikulum.
Bukan hanya itu, pemerintah juga harus menciptakan pendidikan yang menyenangkan dan bebas intimidasi agar sekolah bebas dari bully, terlaksananya kurikulum yang progresif sesuai dengan kebutuhan zaman, dan terlaksananya pendidikan agama dan etika yang menumbuhkan akhlak mulia.
Baca juga:
Genjot SDM lokal, Menko Rizal minta tiru sistem pendidikan Jerman
Tingkatkan keterampilan pekerja lokal, pemerintah butuh Rp 44 T
Punya anggaran besar, kualitas pendidikan RI harus perbaiki
Menteri Sofyan sebut aturan hukum Indonesia banyak distorsi
Proyek tak punya rencana matang, utang asing banyak belum cair
Menteri Sofyan: Masih banyak kementerian pentingkan ego sektoral