Raup pendapatan 2017 Rp 598,9 T, Pertamina sebar dividen Rp 8,57 T
Nicke menambahkan, secara umum kinerja operasional perusahaan juga membukukan pertumbuhan. Yakni, naiknya produksi migas sekitar 7 persen, dari 650 MBOEPD (ribu barel minyak ekuivalen per hari) pada 2016 menjadi 693 MBOEPD pada 2017. Pertumbuhan hulu migas ini dipengaruhi oleh produksi dari Banyu Urip.
PT Pertamina (Persero) serahkan dividen 2017 sebesar Rp 8,57 triliun. Selain itu, RUPS menyetujui laporan pendapatan 2017 yang telah diaudit naik 18 persen, menjadi USD 42,96 miliar atau setara Rp 598,9 triliun (Rp 13.941 per USD), dibandingkan pendapatan audit 2016 USD 36,49 miliar.
Hal tersebut merupakan bagian dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Pertamina yang dilaksanakan hari ini. Pertumbuhan pendapatan dipicu oleh naiknya penjualan minyak mentah dan produk baik di dalam negeri maupun ekspor.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Apa peran utama Pertamina dalam membangun ketahanan energi di Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
-
Apa yang diluncurkan Pertamina di Indonesia Sustainability Forum? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
Plt Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan 2017 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Pertamina. Profil keuangan perseroan masih dipengaruhi oleh tren kenaikan harga minyak mentah dan pelemahan kurs Rupiah terhadap Dolar.
"Sepanjang 2017, perusahaan tetap berupaya menjaga kinerja keuangan yang positif meskipun terdampak oleh dinamika harga minyak dunia. Kami fokus menjalankan komitmen proyek strategis dan meningkatkan efisiensi di segala lini, sehingga Pertamina tetap dapat mencatatkan kenaikan pendapatan perseroan," jelas Nicke di Jakarta, Rabu (2/5).
Sepanjang 2017, realisasi rata-rata harga minyak ICP mencapai USD 51,17 per barel. Asumsi ICP berdasarkan Rencana Kerja Perseroan 2017 adalah USD 48 per barel.
Nicke menambahkan, secara umum kinerja operasional perusahaan juga membukukan pertumbuhan. Yakni, naiknya produksi migas sekitar 7 persen, dari 650 MBOEPD (ribu barel minyak ekuivalen per hari) pada 2016 menjadi 693 MBOEPD pada 2017. Pertumbuhan hulu migas ini dipengaruhi oleh produksi dari Banyu Urip dan naiknya produksi ladang luar negeri Pertamina.
Pertamina pun mampu meningkatkan produksi panas bumi (geothermal) menjadi 3.900 GWh, atau naik 27 persen dibanding 2016 sebesar 3.043 GWh. Hal ini disebabkan beroperasinya PLTP Ulubelu Unit 3 dan Unit 4, serta Kamojang.
Pada pengolahan minyak, Perusahaan pun mampu menjaga tingkat kinerjanya. Di mana hasil produk bernilai tinggi (yield valuable product) meningkat 1 persen menjadi 78,1 persen pada 2017, sementara pada 2016 sebesar 77,7 persen. Volume produk bernilai tinggi (volume valuable product) menjadi 253,4 MMBbl (juta barel) pada 2017.
Sedangkan pada sektor pemasaran, volume penjualan konsolidasi tercermin penurunan tipis 1 persen, dari 86,84 juta KL pada 2016 menjadi 85,88 juta KL pada 2017. Dari total volume tersebut, volume Premium Penugasan dan Jawa Madura Bali (Jamali) pada 2017 mengontribusi 12,31 juta KL, naik 12 persen dari periode sebelumnya. Sedangkan, penjualan LPG PSO naik 2 persen menjadi 11,21 juta KL.
Tingkat Kesehatan Perusahaan mencapai skor total 88,52, dengan rincian aspek keuangan skor 65,00, operasional 12,52, dan administrasi 11,00 sehingga perusahaan termasuk dalam kategori sehat (AA). Kinerja HSSE dan GCG telah terealisasi dengan baik, dimana Pertamina meraih 11 PROPER EMAS dan PROPER HIJAU sebanyak 71. Score assessment GCG 2017 mencapai 91,97.
Sementara itu, pada 2017 Pertamina telah menjalankan Program BBM 1 Harga di 54 titik sesuai yang ditargetkan oleh Pemerintah. Untuk tahun ini, perseroan menargetkan untuk menjalankan BBM 1 Harga di 67 wilayah yang memiliki keterbatasan infrastruktur darat dan laut. Hingga April 2018, sudah terdapat 4 titik yang melaksanakan program BBM 1 Harga.
"Tahun 2017 telah dilalui dengan cukup baik. Tahun ini akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Pertamina. Sebagai BUMN migas, Pertamina akan menjalankan perannya dalam distribusi BBM, menjaga availability, affordability dan accessibility ke seluruh masyarakat Indonesia," tutup Nicke.
Baca juga:
Pertamina usul harga minyak mentah khusus, ini tanggapan SKK Migas
Menteri Rini resmi laporkan kasus rekaman viral pembagian jatah ke polisi
Presiden Jokowi sentil Pertamina di pembukaan pertemuan IPA ke-42, soal apa?
May Day, Pertamina jamin pasokan BBM aman meski ramai demo buruh
Aroma gas masih terasa di sumur minyak meledak di Aceh
Ketua MPR minta Menteri Rini dan bos PLN jelaskan rekaman pembagian jatah
Rekaman percakapannya dengan Menteri Rini viral, ini penjelasan lengkap bos PLN