REI Apresiasi Kinerja Jokowi Sediakan Hunian Bagi Masyarakat
Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI Soelaeman Soemawinata, mengatakan kinerja pemerintah Joko Widodo di sektor perumahan perlu diapresiasi. Menurutnya, pemerintah telah menunjukkan komitmen untuk menyediakan perumahan bagi masyarakat selama 4 tahun terakhir.
Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI Soelaeman Soemawinata, mengatakan kinerja pemerintah Joko Widodo di sektor perumahan perlu diapresiasi. Menurutnya, pemerintah telah menunjukkan komitmen untuk menyediakan perumahan bagi masyarakat selama 4 tahun terakhir.
"Kalau dari kami melihatnya lebih ke sisi substansi selama ini memang kita harus akui bahwa pemerintah 4 tahun belakangan ini sangat konsisten dan mempunyai progres yang kuat untuk bagaimana caranya rakyat ini bisa memiliki rumah dan bisa berpenghidupan secara lebih layak," kata Soelaeman saat ditemui di Jakarta, Selasa (5/3).
-
Kenapa harga tanah dan rumah di Indonesia semakin mahal? Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, khususnya di kota-kota besar, mengakibatkan ketersediaan lahan atau tanah semakin terbatas. Dampaknya, harga rumah dan tanah yang naik setiap tahunnya.
-
Kenapa Indonesia rentan terhadap gempa bumi? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Bagaimana cara untuk mendapatkan harga tanah yang lebih murah di Indonesia? Namun tak perlu berkecil hati, karena mungkin Anda masih bisa mendapatkan harga tanah yang lebih murah di kawasan yang belum terekspos oleh kawasan bisnis.
-
Mengapa Hartono bersaudara melebarkan bisnis ke sektor properti? Belum puas bisnis tersebut, kakak beradik ini melebarkan sayap lagi ke bisnis properti.
-
Bagaimana pertumbuhan permintaan terhadap rumah di Jakarta? “Pada Juni 2024, pertumbuhan permintaan (enquiries) terhadap rumah di Jakarta yang disewa tumbuh 59,8 persen dan hunian yang dijual sebesar 114,9 persen secara tahunan,” kata Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dilansir Antara, Selasa (30/7).
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
Meski demikian, tentu ada catatan yang masih harus diberikan terkait implementasi program pembangunan perumahan yang dijalankan pemerintah. "Jadi kebijakan yang memang fokus di sana seperti ada PP 64 sudah dijalankan kemudian OSS sudah dijalankan tapi memang belum bisa berjalan secara penuh," jelas dia.
Menurut dia, ke depan masih cukup banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang masih harus ditingkatkan.
"Karena memang tantangannya cukup banyak sebenarnya menggulirkan kebijakan ke 450 sekian daerah tingkat Daerah Tingkat (Dati) II artinya kabupaten kota bukan yang gampang sebenarnya," ungkapnya.
Selain itu, backlog perumahan yang mencapai 11,4 juta dan terus bertambahnya kebutuhan perumahan setiap tahun juga merupakan tantangan tersendiri. "Jumlah itu tantangan sendiri 11,4 juta backlog kemudian ada keluarga baru yang masuk setiap tahun di 800 keluarga itu adalah sebuah tantangan yang cukup besar," tandasnya.
Baca juga:
Jika Menang, Prabowo-Sandiaga Janji Bangun 3 Juta Rumah per Tahun
Pemerintah Masih Godok Aturan PNS Bergaji Rp 8 Juta Boleh Beli Rumah Subsidi
BPN: Jokowi Bentuk Kementerian PUPR, Kiamat Kecil Bagi Perumahan Rakyat
Ikuti Jepang & Korea, Kubu Prabowo Fokus Pemisahan Kementerian PU dan Perumahan
Genjot Pertumbuhan Ekonomi, BTN Gelar Literasi Properti di Malang