Reksadana Pendapatan Tetap Jadi Instrumen Investasi Paling Diminati
SVP Wealth Management Bank BCA, Adrianus Wagimin mengungkapkan saat ini reksadana jenis pendapatan tetap paling diminati oleh investor. Selain itu, jenis reksadana lainnya adalah pasar uang dan campuran.
SVP Wealth Management Bank BCA, Adrianus Wagimin mengungkapkan saat ini reksadana jenis pendapatan tetap paling diminati oleh investor. Selain itu, jenis reksadana lainnya adalah pasar uang dan campuran.
"Kita jual reksadana mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, dan campuran termasuk saham. 30-an produk kita jual di sini, pendapatan tetap yang paling besar (peminatnya)," kata dia, saat ditemui di Menara BCA, Jakarta, Kamis (26/9).
-
Apa masalah utama yang dialami nasabah BCA? M-Banking BCA error banyak dikeluhkan para nasabah di media social X, Rabu (26/6/2024). Mereka mengeluhkan tak bisa menggunakan layanan perbankan berbasis digital atau M-banking itu sejak pagi tadi.
-
Siapa saja yang bisa berinvestasi di reksa dana? Faktanya reksa dana tersedia untuk berbagai jenis investor dan terjangkau untuk semua orang. Pasalnya, terdapat instrumen reksa dana yang bermodal Rp100.000 sudah bisa mulai investasi reksa dana.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Apa itu kartu kredit BCA? Kartu kredit BCA adalah salah satu produk perbankan yang ditawarkan oleh Bank Central Asia (BCA), salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Kartu kredit BCA memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi pembayaran secara mudah, cepat, dan aman, baik di dalam maupun luar negeri.
-
Apa saja yang termasuk dalam jenis reksa dana? Ada berbagai jenis reksa dana, termasuk reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran.
-
Kenapa Reksa Dana dinilai mudah untuk diinvestasikan? Investasi ini dinilai cukup mudah, karena Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
Dia menjelaskan, reksadana pendapatan tetap banyak peminatnya sebab investor saat ini masih enggan mengambil risiko yang cukup tinggi dalam berinvestasi. Seperti diketahui, jenis pendapatan tetap merupakan reksadana yang paling minim risiko dan mudah dipahami oleh pemula.
"Kalau saya lihat customer Indonesia tuh masih belum terlalu agresivitasnya terlalu tinggi. Mungkin karena ah nyoba dulu deh, biasanya kalau nyoba tidak mungkin langsung agresif nah jadi ada masa-masa pendapatan tetap dulu baru naik ke campuran baru naik ke yang saham," ujarnya.
Selain itu, saat ini minat investasi masyarakat Indonesia mulai meningkat, terlihat dari adanya peningkatan jumlah nasabah khususnya di BCA. Selain adanya peningkatan customer, minat beli juga semakin meningkat. Contoh terakhir saat peluncuran surat berharga pemerintah dengan kode SBR008 yang penjualannya melampaui target.
"Peluncuran SBR008 so far penjualan kita juga bagus. Dari target internal kami pun melampaui sekali dan kemarin kita cuma narget 300 kita bisa jual sampai 600 an sih. Jadi ini yang memang kita lihat masyarakat tambah bagus minatnya juga oke," ujarnya.
Dia juga menyatakan pihaknya terus mengedukasi masyarakat mengenai produk-produk investasi yang dapat dibeli. "Kita berusaha menyampaikan bahwa anda kalau mau beli produk investasi belilah dengan benar dan kita berusaha mengajarkan bagaimana tujuan beli satu produknya itu," tutupnya.
Baca juga:
Bareksa dan Kontan Kembali Beri Penghargaan MI dan Reksadana Terbaik
Per Agustus 2019, Jumlah Investor Reksadana Capai 1,39 Juta Orang
OJK Moratorium Pendaftaran Investasi Reksadana Tunggal
Investasi yang Aman di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Strategi Investasi Paling Aman di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Punya Rp10.000 Sudah Bisa Investasi Reksadana di Narada