Resmi IPO, Saham Urban Propertindo dan Satria Mega Kencana Menguat
PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan pengembang hunian yang berkonsep Transit Oriented Development (TOD) tersebut, menjadi emiten ke-54 yang menawarkan saham perdana atau Innitial Public Offering (IPO) di bursa tahun ini.
PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan pengembang hunian yang berkonsep Transit Oriented Development (TOD) tersebut, menjadi emiten ke-54 yang menawarkan saham perdana atau Innitial Public Offering (IPO) di bursa tahun ini.
Direktur URBN Tri Rachman Batara mengatakan, Perseroan membukukan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 2,6 kali dari jumlah saham yang ditawarkan. Adapun melalui IPO ini, Perseroan memperoleh dana sebesar Rp 430 miliar.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
"Kami percaya properti dengan konsep TOD yang kami kembangkan merupakan pilihan cerdas bagi masyarakat urban di Jakarta dan sekitar menghadapi permasalahan utama seperti kemacetan dan keterjangkauan," tuturnya di Gedung BEI, Senin (10/12).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengucapkan selamat kepada dua emiten yang resmi melantai di bursa pada pagi hari ini.
"Selamat kepada dua perseroan yang resmi memasuki capital market ekosistem, yakni mencapai mimpinya menjadi perusahaan tercatat di bei. Semoga milestone ini tidak menjadi ujung melainkan awal bagi entitas untuk menjalan sistem di pasar modal Indonesia," ujarnya.
Pada pencatatan perdana ini, saham perseroan naik 600 poin atau 50 persen ke level Rp 1.800 dari harga IPO Rp 1.200 Saham URBN ditransaksikan sebanyak 2 kali dengan volume perdagangan sebanyak 5 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 900.000
Pada IPO ini, perusahaan akan menggunakan 51 persen dana IPO untuk akuisisi lahan di wilayah Jabodetabek. Kemudian sekitar 31 persen akan digunakan untuk belanja modal dan pengembangan serta sebanyak 18 persen untuk modal kerja perusahaan.
Untuk aksi korporasi ini, Urban Jakarta menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia dan PT Sinarmas Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek.
Sementara itu, PT Satria Mega Kencana Tbk juga menjadi emiten pendatang baru ke-55 di BEI. Perseroan dengan kode perdagangan saham SOTS itu tercatat sebagai perusahaan ke-617 yang melantai di BEI.
Melalui IPO, Satria Mega Kencana melepas 400 juta unit saham kepada publik. Jumlah saham tersebut setara dengan 40 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Adapun harga saham perusahaan real estate ini ditetapkan sekitar Rp 165 per unit. Dengan begitu, jumlah tambahan modal yang berhasil dihimpun Satria Mega Kencana dari IPO ini mencapai Rp 66 miliar.
Perusahaan akan menggunakan dana hasil IPO untuk melakukan akuisisi atas tanah dan bangunan Sotis Residence Penjernihan. Dalam aksi korporasi ini, Perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai underwriter.
Adapun pada pencatatan perdana ini, saham perseroan naik 115 poin atau 69,7 persen ke level Rp 280 dari harga IPO Rp 165. Saham SOTS ditransaksikan sebanyak 36 kali dengan volume perdagangan sebanyak 26,448 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 740,54 juta.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Genjot Inklusi Keuangan, Reli dan BEI Gelar Sekolah Pasar Modal di Surabaya
Sandiaga Uno Kembali Jual Saham Saratoga, Kantongi Rp 157 Miliar
Citibank Beri Pinjaman USD 12 Juta ke Pelita Samudera Shipping
Surya Citra Media Bagikan Dividen Interim Rp 20 per Saham
Garap Tambang Emas, Ancora Indonesia Butuh Dana USD 25 Juta Hingga 2020