Resmikan Pelabuhan Patimban, Jokowi Harap Bisa Mempermudah Ekspor ke Pasar Global
Jokowi berharap, pelabuhan tersebut bisa mendukung peningkatan ekspor produk lainnya. Mulai dari UMKM, industri kreatif, pertanian, hingga koperasi sehingga mampu bersaing ke pasar global.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian perdana pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Peresmian tersebut dilakukan secara virtual di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Minggu (20/12).
"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pelabuhan Patimban hari ini saya nyatakan siap dan bisa digunakan," kata Jokowi saat meresmikan pelabuhan Patimban dalam chanel youtube Sekretariat Presiden, Minggu (20/12).
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Di mana Presiden Jokowi mengunjungi panen padi dan gerakan olah tanah? Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengunjungi panen padi sekaligus gerakan olah tanah dan percepat tanam di hamparan persawahan yang diairi Bendung Daerah Irigasi Gumbasa, Kabupaten Sigi.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
Jokowi berharap, pelabuhan tersebut bisa mendukung peningkatan ekspor produk lainnya. Mulai dari UMKM, industri kreatif, pertanian, hingga koperasi sehingga mampu bersaing ke pasar global.
"Saya minta kepada para menteri, gubernur, bupati dan walikota, dan pejabat terkait agar bersama-sama pelaku usaha umkm, koperasi pelaku usaha swasta untuk memaksimalkan infrastruktur yang sudah kita bangun ini dalam rangka menggairahkan ekonomi rakyat kita dan mensejahterakan rakyat kita," kata Jokowi.
Tidak hanya itu, dia juga berharap pelabuhan tersebut bisa terkonsolidasi pengembangan perekonomian lokal. Serta semakin mempercepat sentra-sentra ekonomi baru dan memberikan kecepatan pelayanan di bidang logistik.
"Membuat produk ekspor kita semakin efisien dan berdaya saing, berkompetitif di pasar global," ungkap Jokowi.
Berskala Internasional
Sebelumnya, Direktur Jenderal Hubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan, Agus H Purnomo mengatakan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat berada di tengah laut. Pelabuhan berskala internasional ini berbentuk huruf L dan memiliki back up area di daratan yang memiliki luas 380 hektare.
"Secara perspektif, Pelabuhan Patimban akan ada di tengah laut. Yang bentuknya L di tengah laut dan ada back up area (di darat) ini luasnya 380 hektar" kata Agus dalam Diskusi Publik, Kementerian Perhubungan secara virtual, Jakarta, Senin (16/11).
Agus mengatakan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban ini dilakukan sejak 2018 dan berakhir pada 2027. Namun Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meminta proyek ini dipercepat. "Kontrak paket pengerjaan sampai 2027 tapi pak menteri minta ini dipercepat," kata dia.
Pembangunan tahap I telah selesai di Desember 2020. Saat ini sudah dibangun peti kemas seluas 35 hektare yang memiliki kapasitas 250.000 TEUs. Terminal kendaraan seluas 25 hektar dengan kapasitas 218.000 kendaraan.
Pembangunan tahap I-2 akan dilakukan pada 2021. Terdiri dari 3 segmen di antaranya 66 hektare peti kemas dengan kapasitas kumulatif 3,75 juta TEUs di 2023. Lalu terminal kendaraan totalnya 600.000 kendaraan. Terakhir terminal Roro yang memiliki kapasitas 500.000 TEUs.
Setelah itu pada tahap II, Pembangunan Pelabuhan Patimban akan dijadwalkan di 2024-2025. Proses pembangunan ini bertujuan untuk memperluas terminal peti kemas. Sehingga, kapasitas kumulatifnya menjadi 5,5 juta TEUs.
Pada tahap III pembangunan peti kemas Pelabuhan Patimban akan mencapai 7,5 TEUs. Selain area pelabuhan, Pelabuhan Patimban dilengkapi juga back up area untuk mendukung operasional pelabuhan.
(mdk/idr)