Revitalisasi kilang Balikpapan ditargetkan rampung 2019
Proyek dengan investasi berkisar USD 4,6 miliar ini akan digarap Pertamina sendiri, tanpa melibatkan mitra strategis. Proyek revitalisasi kilang Balikpapan merupakan salah satu dari empat kilang yang masuk dalam Refinery Development Master Plan (RDMP) yang tengah dijalankan Pertamina.
PT Pertamina (Persero) menargetkan penuntasan konstruksi proyek revitalisasi Kilang Balikpapan tahap pertama pada Juni 2019. Proyek dengan investasi berkisar USD 4,6 miliar ini akan digarap Pertamina sendiri, tanpa melibatkan mitra strategis.
"Penyelesaian konstruksi proyek revitalisasi Kilang Balikpapan tidak sampai tiga tahun karena Juni 2019 harus sudah selesai," ujar Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (23/9).
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Kapan Pertamina merayakan HUT ke-66? HUT Ke-66: Pertamina Lakukan Tiga Strategi Rencana Jangka Panjang PT Pertamina (Persero) menggelar kegiatan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66, di Grha Pertamina, Jakarta (11/12/2023).
Proyek revitalisasi kilang Balikpapan merupakan salah satu dari empat kilang yang masuk dalam Refinery Development Master Plan (RDMP) yang tengah dijalankan Pertamina. Tiga kilang lainnya adalah Kilang Dumai, Cilacap, dan Balongan. Sementara itu, Kilang Plaju Sungai Gerong akan menjadi proyek selanjutnya.
Pertamina membagi dalam dua tahap pembangunan. Tahap pertama investasinya sebesarnya USD 2,4 miliar –USD 2,6 miliar. Tahap kedua itu sekitar USD 2 miliar-USD 2,2 miliar.
Menurutnya, tahap pertama direncanakan selesai konstruksinya pada Juni 2019. Setelah itu, pada Juni-September dilanjutkan dengan uji coba (commissioning). Perseroan menargetkan kilang Balikpapan beroperasi pada September atau Oktober 2019.
"Untuk tahap kedua, kami lakukan 2018 dan kira-kira akan selesai 2021. RDMP Balikpapan selesai seluruhnya pada 2021," jelasnya.
Rachmad mengatakan proyek revitalisasi kilang Balikpapan menarik karena Pertamina mengubah tahap-tahap pembangunannya. Seharusnya tahapannya dimulai dari pre-BFS (bankable feasibility study), BFS lalu BED (basic engineering design) lalu FEED (front end engineering design). Setelah itu masuk FID (final investment decision), baru kemudian masuk kontrak EPC (engineering, procurement and construction).
"Kalau Balikpapan kami kerjakan dulu sekarang BED visible dan kami juga mampu mengerjakan sendiri. Kemudian kami lakukan BED, belum selesai FEED kami stop. Nah FEED detail di dalamnya sudah ketahuan, ini yang kami lakukan," ungkapnya.
Saat itu, lanjut Rachmad, dimensi proyek kilang sudah ketahuan, material semuanya sudah terlihat. Inilah yang kemudian menjadi dasar untuk memesan long lead item (LLI) atau long lead equipment (LLE). Dengan begitu, saat BED dan FEED selesai dan Pertamina harus memesan di manufaktur, pabrik sudah siap produksi.
"Dengan cara itu jadi pembangunan kilang bisa dipercepat. Normalnya 5-6 tahun, kita bisa potong hingga setengahnya," imbuh Rachmad.
Rachmad menegaskan keputusan Pertamina untuk mengerjakan proyek revitalisasi Kilang Balikpapan sendiri juga karena masalah waktu. Saat awal akan dikerjakan bersama mitra dan kemudian tidak mencapai kata sepakat, waktu satu tahun sudah terbuang.
"Kalau kami harus bicara dengan mitra lain, akan kehilangan waktu satu tahun lagi. Di sisi lain, harus ada yang kami selesaikan," ujarnya.
Anggota Komisi VII DPR RI Harry Poernomo, menyebutkan, meski margin keuntungan dari investasi kilang relatif kecil, kebutuhan BBM pasar domestik yang sangat besar membuat proyek revitalisasi dan pembangunan kilang baru menjadi sangat penting.
"Untuk meningkatkan keuntungan juga harus diintegrasikan dengan unit petrokimia," pungkas Harry.
Baca juga:
Modal Rp 1,28 triliun, Singapura bakal bangun kilang di Batam
Proyek revitalisasi kilang, Pertamina butuh 20.000 tenaga kerja baru
Luhut optimis Kilang Bontang selesai 2020 meski skema belum jelas
Pengadaan barang proyek Rp 13 T milik Pertamina dimulai Oktober 2016
Luhut sebut Saudi Aramco tak serius garap 3 kilang Pertamina
Temui delegasi Saudi, Menko Luhut bahas kelanjutan kilang Cilacap
Luhut targetkan tender proyek kilang mini selesai tahun ini