Ridwan Kamil Tawarkan Solusi Atasi Masalah Perkotaan di Pertemuan G20
Jawa Barat bersama DKI Jakarta terpilih sebagai Co-Chairs pada Outreach Groups U20 Presidensi G20. U20 adalah pertemuan bagi para pemerintah kota di negara anggota G20 yang bertujuan membawa masalah perkotaan ke agenda Presidensi G20.
Jawa Barat bersama DKI Jakarta terpilih sebagai Co-Chairs pada Outreach Groups U20 Presidensi G20. U20 adalah pertemuan bagi para pemerintah kota di negara anggota G20 yang bertujuan membawa masalah perkotaan ke agenda Presidensi G20.
Forum ini sendiri diharapkan menjadi ajang dalam membuat dan merumuskan kebijakan konkret bagaimana menyelesaikan persoalan kawasan urban. Hasil diskusi dan rumusan tersebut nantinya akan dibawa kepada para pimpinan negara anggota G20.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kenapa Ridwan Kamil memberikan anggaran untuk RW di Jakarta? Usulannya tersebut agar warga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian di wilayahnya masing-masing. "Masa Bandung bisa, Jakarta nggak? Apa yang terjadi? RW-RW warganya ikut mikirin mendesain sendiri wilayahnya. Coba bayangkan," jelasnya.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Apa program yang dijanjikan Ridwan Kamil untuk masing-masing RW di Jakarta? Salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp100 sampai Rp200 juta, kata RK di Jakarta Timur, yang dikutip (8/9).
-
Siapa saja yang akan bersaing dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta? Ridwan Kamil yang berduet dengan Suswono akan menghadapi pasangan Pramono Anung - Rano Karno serta Dharma Pongrekun - Kun Wardana.
Dalam diskusi Urban 20 secara virtual, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil buka suara perihal solusi apa saja yang bisa ditawarkan dalam mengatasi masalah kawasan urban. Sebagai seorang yang memiliki latar belakang arsitek, persoalan ini bukanlah hal baru.
"Saya background arsitek, dosen urban planning juga. Ada ilmunya lah sedikit," kata Kang Emil sapaannya, Jakarta, Kamis (17/2).
Kang Emil menjelaskan, kawasan perkotaan memang selalu identik dengan kepadatan. Apakah itu karena banyaknya individu yang berinteraksi di lingkungan yang sama atau kepadatan karena tempat tinggal yang saling berdekatan satu sama lain.
"Ini tidak ditemukan di desa. Kedekatan, kepadatan, heterogen itu ada di kota. Jadi kenapa [banyak yang] pindah ke kota? Karena peluang hidup lebih baik itu ngumpulnya di urban," katanya.
Kang Emil mengakui, bahwa sudah ada kemajuan dalam beberapa tahun terakhir. Kue ekonomi, kata dia, kini tak hanya terpusat di Jakarta melainkan sudah tersebar ke wilayah Jawa lainnya. Namun, dia menggarisbawahi bahwa Indonesia selama ini tidak mempunyai budaya menciptakan sebuah kawasan urban. Alhasil, perkembangan kawasan urban kerap kali diiringi dengan sejumlah masalah.
"Kita sudah bersepakat pindah ke urban, muncul masalah yang harus diselesaikan. Jadi imbang. Antara peluang banyak duit di kota, dengan masalah juga. Makanya stres level orang kota lebih tinggi tapi duitnya lebih banyak. Dalam kesempatan, terkandung problem," jelasnya.
Menurutnya, pagelaran G20 harus menjadi momentum untuk menyelesaikan masalah di kawasan urban. Misalnya, terkait dengan pembahasan pengembangan ekonomi hijau. "Karena padat mobilitas, orang boros bensin, maka itu isu energi terbarukan keren banget kalau dibahas. Bisakah mobil listrik, atau bisakah mobilitas tidak bertemu dengan e-commerce dan sebagainya," katanya.
Kang Emil kemudian mengambil contoh uji coba yang dilakukan Swedia. Negara tersebut, kata dia, melakukan uji coba mengembangkan konsep ekonomi hijau bagi masyarakat urban di kota-kota mereka. "Di Swedia ada eksperimen. Di city center mereka yang dulu sliweran mobul, ditutup enggak boleh hanya ada orang. Bisnis mereka protes. Bagaimana orang mau datang akses mobil ditutup?"
"Hasilnya kebalik. Semakin tidak ada mobil, tidaj ada asap, tidak ada polusi, orang nongkrong lebih lama, lapar harus beli lebih banyak, jadi shopping time lebih tinggi. Jadi keberanian dengan teori itu pelan-pelan mengurangi, mobil akan menyesuaikan," tegasnya.
Baca juga:
Hadapi Pandemi, Sri Mulyani Dorong Kerja Sama Menkeu dan Menkes Seluruh Negara
Airlangga akan Pamer Keberhasilan Kartu Prakerja di Presidensi G20
Jokowi di Forum G20: Winter Berat Benar-benar Datang, Pandemi Belum Berakhir
Di G20, Indonesia Dorong Penciptaan Antisipasi Pandemi di Masa Depan
Tiga Fokus Indonesia dalam Presidensi G20