Rizal Ramli: Presiden Jokowi punya nyali besar
Jokowi menunjukkan keberaniannya pada saat Hari Ulang Tahun ke-70 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menilai kinerja Presiden Joko Widodo selama setahun ini cukup berani. Pasalnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki nyali untuk mengubah Indonesia.
"Mau mengubah Indonesia harus punya militansi. Memang Presiden kita banyak plus minusnya, tapi paling penting Presiden Jokowi punya nyali. Apalagi pendukungnya (relawan), nyalinya berlebih," ujarnya dalam acara Rembug Nasional: Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK: Kedaulatan Pangan, Pembangunan Energi dan Keunggulan Maritim di Jakarta Selatan, Selasa (20/10).
-
Mengapa Rizal Ramli dijuluki "Rajawali Ngepret"? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret".
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kenapa Ridwan Kamil mengingatkan Presiden Jokowi tentang pembangunan IKN? Dalam Rapat Koordinasi Nasional IKN, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku pernah mengingatkan Presiden RI Joko Widodo tentang kompleksitas dalam membangun ibu kota negara baru.
-
Siapa saingan utama Rizki Juniansyah? Shi Zhiyong dari China, yang tidak berhasil mendapatkan medali, adalah pesaing utama Rizki Juniansyah.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Dia mengungkapkan, Jokowi penah menunjukkan keberaniannya pada saat Hari Ulang Tahun ke-70 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Senin (5/10) lalu. Jokowi memerintahkan menggunakan peluru tajam untuk menunjukkan keandalan TNI.
"Apa buktinya? Semua amunisi tajam, kapal perang nembakin bom itu pakai yang beneran, bukan palsu. Saat nembakin misil atau rudal itu juga sungguhan. Alat tempur juga menggunakan peluru tajam, pilot Sukhoi dan pesawat tempur lain terbang berdekatan. Ini belum pernah sepanjang sejarah di dunia, upacara militer diperkenankan pakai peluru tajam. Jokowi yang minta sendiri," jelasnya.
Menurut Rizal Ramli, tidak ada pemimpin negara lain yang berani menggunakan peluru tajam. Terlebih setelah adanya kejadian Presiden Mesir ke-3 Anwar Sadat yang tewas ditembak dalam sebuah parade militer pada 6 Oktober 1981.
"Sejak saat itu, seluruh upacara militer tidak boleh pakai peluru tajam. Kalau salah nembaknya 5 derajat, tenda tempat elitnya habis ituh elit Indonesia. Tapi mungkin ada bagusnya juga (nyasar), karena banyak elitnya yang brengsek," tutup Rizal Ramli.
Baca juga:
Rizal Ramli: Presiden Jokowi punya nyali
Menko Rizal sebut ada pejabat yang lindungi Freeport
1 Tahun Jokowi-JK berkuasa, PDIP akui ekonomi jadi tantangan khusus
Survei Poltracking: Jika Pilpres hari ini, Prabowo kalahkan Jokowi