Rizal Ramli: Saya kecewa SKK Migas, gaji tinggi tapi tak independen
"Pejabatnya itu tidak betul-betul memperjuangkan kepentingan masyarakat, hitungannya asal terima jadi perusahaan asing."
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli kecewa terhadap SKK Migas yang mengusulkan pembangunan kilang gas alam cair (LNG) terapung di Blok Masela, Maluku. Terlebih lagi, usulan itu diterima oleh Kementerian ESDM.
"Saya betul-betul kecewa, SKK Migas gajinya udah tinggi-tinggi tapi nggak pernah berpikir independen," tegasnya dalam Seminar Kesiapan Bangsa dan Strategi Menghadapi Krisis Energi Nasional di Jakarta, Rabu (7/10).
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Siapa saingan utama Rizki Juniansyah? Shi Zhiyong dari China, yang tidak berhasil mendapatkan medali, adalah pesaing utama Rizki Juniansyah.
-
Bagaimana Rizki Juniansyah meraih medali emas? Rizki Juniansyah mencapai total angkatan sebesar 354 kg, dengan snatch seberat 155 kg dan clean and jerk seberat 199 kg.
Dia mengungkapkan, SKK Migas tak seharusnya memaksakan proyek terminal LNG terapung yang merupakan hasil kajian perusahaan Asing. Mengingat, masih ada opsi lain yang lebih murah untuk mengembangkan lapangan gas abadi, Blok Masela. Yaitu, pembangunan pipa gas.
"Kami lebih senang bangunnya di darat, pasti lebih murah dari teknologi baru, dan kedua akan ada industri turunannya, seperti petrokimia," katanya.
"Mengapa kesempatan emas itu lewat? Karena pejabatnya itu tidak betul-betul memperjuangkan kepentingan masyarakat, hitungannya asal terima jadi perusahaan asing, dan tidak mikir efek terhadap pembangunan wilayah."
Baca juga:
Alumni ITB paparkan kelebihan pembangunan pipa di Blok Masela
Alumni ITB: Buat kilang apung di Masela, RI jadi kelinci percobaan
Dorong penurunan harga BBM, pemerintah kaji penghapusan pajak
Menko Rizal: Ada menteri keblinger, mau cepat jual tambang ke asing