Saat Para Puan Jadi Tonggak Ekonomi dari Industri Rokok Kretek
Para perempuan itu sedang sibuk menunduk, melinting tembakau cengkeh agar terbentuk sigaret yang rapih. Berkat kedua tangan dari ribuan para perempuan itulah kemudian sigaret kretek tangan dihasilkan untuk kemudian dipasarkan.
Para perempuan itu sedang sibuk menunduk, melinting tembakau cengkeh agar terbentuk sigaret yang rapih. Berkat kedua tangan dari ribuan para perempuan itulah kemudian sigaret kretek tangan dihasilkan untuk kemudian dipasarkan.
Ribuan perempuan itu bekerja buruh di PT Agric Amarga Jaya, sebuah pabrik sigaret kretek tangan di Salatiga, Jawa Tengah. Sepanjang mata melihat, buruh di pabrik tersebut adalah perempuan. Karakter perempuan adalah makhluk nan ulet, cekatan, sabar, dan teliti menjadi pertimbangan mengapa mayoritas pekerjanya adalah perempuan.
-
Bagaimana Mendag memastikan pasokan tembakau dan cengkih untuk industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Bagaimana Tari Kretek Kudus menggambarkan proses pembuatan rokok? Dalam tarian ini, para penari perempuan menari layaknya proses pembuatan rokok kretek mulai dari memilih tembakau, merapikan batang rokok dengan memotong bagian ujungnya, hingga mengantarkannya ke seorang mandor laki-laki untuk diperiksa.
-
Apa itu rokok putih? Rokok putih adalah rokok buatan pabrik yang tidak mengandung campuran tambahan cengkeh atau menyan.
-
Bagaimana rokok putih dibuat? Rokok putih atau rokok terbuat dari kertas krep saja atau kombinasi dari kertas krep dengan gumpalan selusa, dan mesin yang dapat digunakan untuk memproduksi filter.
-
Bagaimana Djarum berhasil menjadi perusahaan raksasa di industri rokok? Tiga tahun berikutnya, Djarum berinovasi dengan meluncurkan Djarum Filter, merek rokok pertama yang diproduksi secara mekanis. Kesuksesan ini menjadi pijakan untuk diperkenalkannya Djarum Super pada tahun 1981. Saat ini, Djarum bukan hanya menjadi perusahaan raksasa, tetapi juga menjadi pilar industri rokok dengan lebih dari 75 ribu karyawan yang berdedikasi.
-
Bagaimana rokok merusak paru-paru? Akumulasi zat-zat berbahaya dari asap rokok dalam jangka panjang menyebabkan iritasi dan peradangan kronis pada paru-paru, mengurangi kemampuan organ ini untuk bekerja dengan optimal.
"Pekerjaan yang emang lebih maksimal dilakukan oleh perempuan, cekatan," ujar supervisor yang mendampingi merdeka.com saat berkunjung, Sabtu (1/10).
Filosofinya terdengar klise, namun realita menunjukkan demikian. Meski begitu, pabrik tak tutup pintu bagi para lelaki yang ingin mengadu nasib menjadi buruh sigaret kretek tangan. Beberapa buruh dari kaum lelaki pun terlihat di beberapa divisi.
Menjadi buruh kerah putih, apalagi produk yang dijual lekat dengan maskulinitas tak menjadi aral bagi Sri Sunarti (48) untuk mundur. Faktor ekonomi lah yang menjadi penguat Sri untuk bertahan sebagai buruh sigaret kretek tangan selama 22 tahun. Dari jerih payah sebagai buruh, dia mampu membiayai dua anaknya bersekolah hingga sekolah menengah akhir dan perguruan tinggi.
"Dari sini saya bisa menafkahi keluarga saya, menyekolahkan anak saya sampai tuntas, dan merenovasi rumah," ungkap Sri.
Selama 22 tahun Sri bekerja, pasang surut tentu lah ada. Namun rasa syukur lebih dia utamakan. Dari pabrik ini, dia mendapatkan banyak pelajaran penting dalam hidup, yaitu tekun, ikhlas, dan disiplin. Pedoman hidup itu terasa nyata saat pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir.
Di saat industri melakukan pemutusan kerja para buruh, di pabrik tempat Sri tak ada langkah tersebut. Namun dampaknya adalah penjualan sigaret kretek tangan menurun drastis. Naik turunnya penjualan sigaret kretek tangan menentukan usia keberlangsungan pabrik.
Sri juga mengutarakan rasa khawatir atas rencana kenaikan cukai hasil tembakau. Dalam pemahaman Sri, adanya kenaikan cukai hasil tembakau dapat diyakini masa depan industri sigaret kretek tangan makin terhimpit.
"Kami mohon lindungi kami sebagai pekerja sigaret kretek tangan," harap dia.
Keresahan Sri sebagai buruh sigaret kretek tangan juga disuarakan oleh Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) yang menilai pemerintah bersikap tidak adil atas rencana kenaikan tarif cukai hasil tembakau untuk penerimaan 2023. Ditargetkan penerimaan total cukai 2023 sebesar Rp 245,45 triliun atau sekitar 10 persen dari total penerimaan APBN 2023.
"Kami petani saat ini statusnya setengah mati. Jangan dulu naikkan cukai pak, beri kami kesempatan untuk pulih," ujar Ketua Dewan Pengurus Cabang Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPC APTI) Temanggung Siyamin di Temanggung Jawa Tengah, Jumat (30/9).
Dia menuturkan, saat ini kondisi petani tembakau dalam kondisi terberat lantaran harga jual tembakau anjlok yaitu Rp60.000 per kilogram.
Saat ini, para petani tengah berupaya memulihkan perekonomian keluarga pasca pandemi dan menghadapi situasi inflasi yang ada di depan mata. Harga bahan bakar minyak (BBM), beban biaya hidup dan kebutuhan yang terus melonjak jelas memberatkan masyarakat termasuk petani tembakau.
Tantangan lain yang dihadapkan petani tembakau di Temanggung saat ini adalah proses panen yang terhambat oleh perubahan iklim yang mempengaruhi kualitas tanaman tembakau.
"Semakin sulit situasi yang kami alami. Kondisi ini membuat para petani tembakau terpukul berat. Kami mohon, dibuatlah regulasi yang bisa membantu petani bangkit. Bukan dengan menaikkan cukai tembakau," ungkap Siyamin.
(mdk/azz)