Samsung ungkap industri elektronik Indonesia tengah melemah, ini sebabnya
Vice President Samsung Elektronic Indonesia, Lee Kang Hyun, mengatakan industri elektronik memang tengah mengalami masa sulit dalam beberapa tahun terakhir. Ini menyebabkan sektor tersebut sulit untuk tumbuh, bahkan menurun tiap tahunnya.
Pertumbuhan industri elektronik dalam negeri mengalami stagnasi bahkan cenderung menurun dalam tiga tahun terakhir. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh daya beli masyarakat dan kondisi ekonomi Indonesia.
Vice President Samsung Elektronic Indonesia, Lee Kang Hyun, mengatakan industri elektronik memang tengah mengalami masa sulit dalam beberapa tahun terakhir. Ini menyebabkan sektor tersebut sulit untuk tumbuh, bahkan menurun tiap tahunnya.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Bagaimana cara Korea Selatan meningkatkan perekonomiannya setelah perang saudara? Usai perang saudara yang panjang, Pemimpin Korea Selatan memutuskan untuk lebih meningkatkan perekonomian melalui industrialisasi.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Mengapa Ibnu Sutowo dan Sjarnoebi melobi Mitsubishi untuk membangun fasilitas perakitan dan produksi di Indonesia? Duet Sahabat Setelah menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM) Mitsubishi di Indonesia, Ibnu dan Sjarnoebi melobi merek otomotif Jepang ini membangun fasilitas perakitan dan produksi di Tanah Air. Dalih mereka: nasionalisme.
"Ini secara total ya, dari 3 tahun yang lalu, industri elektroniknya tidak berkembang. Malah turun tiap tahun mungkin kira-kira 10 persen turun," ujar dia dalam Konferensi Regional Pembangunan Industri ke-1 (Regional Conference on Industrial Development/RCID) di Kuta, Bali, Jumat (9/11).
Menurut dia, faktor utama penurunan industri elektronik lantaran daya beli masyarakat yang cenderung turun. Ditambah lagi dengan nilai tukar Rupiah yang mengalami depresiasi dalam beberapa waktu terakhir.
"Karena daya beli juga kurang. Dan secara jujur, kondisi ekonomi Indonesia tidak begitu bagus, dolar juga kuat, Rupiah juga loncat," ungkap dia.
Pelemahan Rupiah yang terjadi, lanjut Lee, mau tidak mau membuat harga bahan baku industri meningkat. Namun industri elektronik tidak bisa menaikkan harga produknya karena daya beli masyarakat turun. Ini yang membuat kondisi industri elektronik di dalam negeri semakin sulit.
"Jadi mungkin barang, harga jual pun yang harusnya mempertimbangkan, tapi tidak bisa naikin harga, karena daya beli rendah. Karena itu sebenarnya produsen elektronik sangat sulit tahun ini. Profit juga susah, karena harga tidak bisa dinaikin, harga bahan baku naik," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pameran industri pertahanan 2018 jadi terbesar di Asia Tenggara
14 BUMN sinergi kembangkan industri strategis
Presiden Jokowi minta industri kerja sama serap hasil produksi desa
Indofood hingga Kapal Api bakal mejeng di Pameran Impor Internasional China
Ini cara PGN dukung pembangunan kawasan industri berdaya saing
UI gandeng Dewan Ketahanan Nasional ciptakan inovasi perindustrian
Industri keramik hadapi tantangan berat tahun ini