Ternyata, 20 Persen Ekspor Produk Vietnam Dikuasai Samsung
Pada skala produksi Samsung, mayoritas atau setara 60 persennya dipenuhi dari pabrik di Vietnam.
Kontribusi Samsung ini jadi salah satu pendongkrak Vietnam menjadi negara pengekspor ke negara lain.
Ternyata, 20 Persen Ekspor Produk Vietnam Dikuasai Samsung
Ternyata, 20 Persen Ekspor Produk Vietnam Dikuasai Samsung
Perusahaan teknologi berbasis di Korea Selatan, Samsung tercatat terus meningkatkan ekspor produk dari Vietnam. Bahkan, Samsung berhasil menguasai 20 persen ekspor produk dari negara tersebut.
Hal ini diungkap oleh Atase Perdagangan KBRI Hanoi Vietnam, Addy Perdana Soemantry. Menurutnya, kontribusi Samsung ini jadi salah satu pendongkrak Vietnam menjadi negara pengekspor ke negara lain.
"Kalau kita lihat pada struktur ekspor mereka 20 persen, hampir 20 persen dari ekspor Vietnam ke dunia itu hanya satu perusahaan, yaitu Samsung," kata Addy dalam Gambir Trade Talk ke-13, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (6/3).
Dia mengatakan, pada skala produksi Samsung, mayoritas atau setara 60 persennya dipenuhi dari pabrik di Vietnam. Dari sisi investasi pun tak main-main, mencapai lebih dari USD 18 miliar.
"Jadi, Samsung ini dia sudah menanamkan investasi sekitar USD 18 miliar mungkin nanti akan menjadi USD 20 miliar," ucapnya.
Addy mengatakan, pada investasi yang dikucurkan itu, Samsung tak sendirian. Perusahaan teknologi itu melakukan penelitian atau research and development di Vietnam. Serta, membawa industri pendukung penguatan produk ke Vietnam.
Alhasil, praktik ini mampu berpengaruh pada kapasitas produksi hingga kualitas dari produk. Pada ujungnya, turut mempengaruhi kinerja ekspor negara tersebut.
"Nah Samsung gak masuk ke Vitenam sendiri, dia ajak industri-industri pendukungnya dan juga membawa Research and Development-nya ke Vietnam dan di Vietnam mereka bisa lebih maju dan kembangkan produknya di Vietnam," paparnya.
Addy menerangkan Vietnam punya ambisi untuk menjadi bagian dari perekonomian dunia. Dengan demikian, salah satu aksesnya adalah melalui kerja sama ekspor produk.
Dia bilang, Vietnam mengambil strategi ini untuk mengerek kinerja perekonomiannya. Guna mengakselerasi tujuan itu, Vietnam gencar melakukan perjanjian dagang berupa Free Trade Agreement (FTA) dengan negara lain.
"Bagaimana dia lebih maju, dia menempatkan diri untuk lebih beradaptasi atau lebih include kepada perekonomian dunia. Sehingga dia lebih maju, dan begitupun bagaimana caranya ya salah satunya dengan melakukan FTA-FTA dengan negara yang mereka pikir akan meningkatkan ekonomi mereka akan lebih maju lagi," urainya.
"Kalau kita lihat, bahwa ekspor vietnam tu saat ini menyamakan dari (besaran) GDP-nya Vietnam. Hal Ini mebuktikan Vietnam sudah menjadi negara eksportir, bukan lagi negara yang bergantung didalam dirinya sendiri," kata Addy.